Acara ini biasanya dua tahun sekali, tapi tahun 2019 ini kita ingin lebih baik lagi
Bandung (ANTARA) - Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat Eka Hendrawan mengatakan sebanyak 200-300 delegasi asing akan menghadiri West Java Investment Summit (WJIS) 2019 yang akan digelar di Bandung, pada Jumat (18/10).

"Untuk peminat WJIS tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu, perkiraan kami ada sekitar 200 hingga 300 delegasi asing akan hadir," kata Eka Hendrawan pada acara Jabar Punya Informasi atau Japri di Halaman Museum Gedung Sate Bandung, Senin.

Eka mengatakan sejumlah proyek pembangunan di Jawa Barat akan ditawarkan dalam kegiatan tersebut diantaranya proyek pembangunan monorail Bandung Raya, proyek pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka dan Ciayumajakuning, pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Jatigede dan Bandung Raya /Sinumbra.

Kemudian proyek pembangunan Aerocity BIJB, pembangunan kawasan industri Segitiga Rebana (Cirebon Subang Majalengka), pembangunan Kawasan lndustri Lido, Kabupaten Bogor‚ Cikidang Kabupaten Sukabumi serta Pangandaran.

Baca juga: Investor Inggris, Spanyol tertarik garap monorel di Jawa Barat

Dia mengatakan sejumlah investor asing yang telah menunjukkan minat terhadap proyek dimaksud berasal dari Eropa (Inggris, Belgia, dan Perancis), kawasan Amerika (AS dan Kanada), Timur Tengah (Kuwait, Pakistan, dan Sudan) dan Asia (antara lain Singapura, Korea Selatan, Malaysia dan China).

WJIS 2019 nantinya akan terbagi menjadi lima kegiatan utama yaitu High Level Session, Penandatanganan MOU/Kesepakatan lnvestasi dan Perdagangan, Project Consultation, one-on-one meeting, dan pameran investasi dan UMKM.

"Khusus sesi penandatangan MoU, akan dilakukan penandatanganan beberapa kesepakatan investasi antara Iain dengan kawasan industri Cikidang, perluasan pabrik elektronik di Kabupaten Bekasi dan kesepakatan perdagangan dengan BUMD pangan Jawa Barat," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan WJIS 2019 juga menjadi "market sounding" untuk proyek TPPAS Legok Nangka yang akan ditenderkan pada akhir tahun ini.

"Acara ini biasanya dua tahun sekali, tapi tahun 2019 ini kita ingin lebih baik lagi menyelenggarakan acara ini dan atas arahan Pak gubernur acara ini namanya sedikit diubah menjadi West Java Investment Summit," kata dia.

Baca juga: Jabar raih penghargaan peringkat platinum sektor infrastruktur

Oleh karena itu, pihaknya berharap dapat berkolabroasi dengan Bank Indonesia perwakilan Jabar supaya acara lebih bebobot, skala lebih besar sehingga pihaknya perlu melakukan kolaborasi dengan berbagi pihak.

Sementara itu, Kepala Group Advisory Pengembangan Ekonomi, Kantor Perwakilan BI Jawa Barat (Jabar) Santoso menuturkan perkembangan ekonomi Jawa Barat yang relatif solid tercermin dari rerata pertumbuhan ekonomi dalam tiga tahun terakhir sebesar 5,55 persen (yoy) dan lebih baik dibandingkan rerata perekonomian nasional yang sebesar 5,07 persen (yoy).

Dia mengatakan kinerja positif tersebut ditopang oleh sektor industri pengolahan dengan pangsa 42 persen dan kinerja tingkat konsumsi terutama kontribusi konsumsi rumah tangga sebesar 65 persen.

Selain itu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengakselerasi investasi melalui pembangunan infrastruktur di berbagai sektor, baik terkait transportasi (jalan tol, monorel, bandar udara), energi terbarukan (pengolahan sampah menjadi energi dan pembangkit listrik) maupun urban Iinfrastruktur (kawasan lindustri, sistem pengolahan air minum, dan pemukiman) terus dilakukan.

Baca juga: Infrastruktur Jawa Barat jadi daya tarik investor asing
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019