, setelah menjadi langganan di 42 negara Asia dan Eropa, kini kopi dengan aroma dan cita rasa khas masuk perdana di pasar Australia.
Surabaya (ANTARA) - Kopi berjenis robusta produksi petani Kabupaten Malang, Jawa Timur, masing-masing dari kecamatan Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo. dan Dampit atau dikenal dengan Kopi Amstirdam berhasil menembus pasar Australia.

"Alhamdulilah, satu lagi pasar kopi asal Jatim terbuka yaitu ke Australia," kata Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil saat menyerahkan sertifikat kesehatan tumbuhan atau Phyosanitary Certificate (PC) sebagai persyaratan negara tujuan kepada ekspotir PT Asal Jaya di Surabaya, Selasa.

Ia menjelaskan, setelah menjadi langganan di 42 negara Asia dan Eropa, kini kopi dengan aroma dan cita rasa khas masuk perdana di pasar Australia.

"Akan ada tambahan margin keuntungan bagi petani karena produk ditujukan untuk pasar ekspor, kami berbagi dengan petani agar bertambah kesejahteraan dan petani makin bersemangat menanam," katanya melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Tiga pengusaha kopi Indonesia promosikan produk di Swiss

Selain kopi, kata dia, pada hari ini dilepas juga ekspor 1.000 kilogram mangga harum manis ke Malaysia senilai Rp360 juta.

"Sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian dalam mendorong ekspor produk pertanian, Kementan melalui Barantan telah menggagas program Agro Gemilang," katanya.

Menurutnya, program yang ditujukan untuk membuka akses informasi dan layanan seluas-luasnya pelaku usaha agribisnis, khususnya kaum muda yang baru memasuki bisnis ekspor produk pertanian.

"Program ini juga berupa terobosan layanan cepat proses bisnis karantina yakni berupa pemeriksaan di gudang pemilik, inline inspection dan layanan prioritas," katanya.

Sementara itu untuk perluasan akses pasar, melalui program agro gemilang ini Barantan melakukan terobosan layanan berupa sertifikat elektronik, e-Cert.

"Dengan layanan ini selain mempercepat proses di tempat pengeluaran juga menjadi jaminan bagi keberterimaan produk di negara tujuan," katanya.

Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyafak Fauzi menyampaikan data dari sistem automasi karantina pertanian IQFAST di wilayah kerjanya ekspor produk pertanian asal Jawa Timur menunjukkan tren peningkatan.

Baca juga: Kopi Indonesia semakin dikenal di Rusia

"Tercatat nilai barang pada periode 1 September hingga 14 Oktober 2019 sebesar Rp3,75 triliun," katanya.

Musyafak berharap dengan menggencarkan program Agro Gemilang dapat terus memacu pertumbuhan, tidak saja volume, frekuensi dan ragam komoditas namun juga menumbuhkan eksportir muda.

"Jawa Timur memiliki potensi sumber daya alam hayati yang besar, jangan ragu, berani ekspor," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Haryanto pimpinan PT Asal Jaya mengapresiasi layanan cepat karantina.

"Layanan jemput bola dari Karantina Pertanian Surabaya membuat proses bisnisnya lebih cepat 30 persen," katanya

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019