Dalam perdagangan hari ini rupiah masih akan melemah tersengat data eksternal yang masih jelek
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu ini diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan dari hari sebelumnya.

"Dalam perdagangan hari ini rupiah masih akan melemah tersengat data eksternal yang masih jelek," Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.

Dari Eropa, pelaku pasar akan menyikapi hasil dari pembicaraan antara Inggris dan Uni Eropa yang akan menentukan seberapa lancar keluarnya Inggris dari blok perdagangan.

Kabarnya Inggris dan Uni Eropa akan bertemu pada pertemuan puncak pada 17-18 Oktober 2019, yang akan menentukan apakah Inggris keluar dari Eropa dengan kesempatan atau tidak.

Baca juga: Rupiah menguat seiring optimisme terhadap kesepakatan AS-China

Sebelumnya Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar telah bertemu dengan Boris Johnson dan mengatakan pertemuan berjalan dengan sangat positif sehingga memungkinkan terjadinya soft-Brexit.

Dari Amerika Serikat, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengeluarkan ultimatum bahwa putaran berikutnya untuk tarif impor Cina akan segera diberlakukan jika kesepakatan dagang antara kedua negara belum tercapai.

Pemerintah AS tidak akan ragu untuk mengenakan tarif baru terhadap barang-barang China senilai 156 miliar dolar AS pada 15 Desember jika kesepakatan perdagangan belum juga dicapai hingga saat itu.

Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak menguat di kisaran Rp14.132 per dolar AS hingga Rp14.190 per dolar AS.

Pada pukul 10.25 WIB, rupiah masih melemah 18 poin atau 0,13 persen menjadi Rp14.184 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp14.166 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.187 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.140 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah balik menguat seiring penundaan tarif AS terhadap China
Baca juga: Menkeu: Penurunan suku bunga The Fed pacu pertumbuhan ekonomi


Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019