Jakarta (ANTARA) - VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba menyampaikan ucapan belasungkawa atas kecelakaan di jalur rel yang menewaskan seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun murid kelas 4 SD.

"PT Kereta Commuter Indonesia ikut prihatin atas peristiwa ini," kata Anne dalam keterangan resmi, Jumat malam.

Kecelakaan terjadi di antara Stasiun Lenteng Agung dengan Stasiun Universitas Pancasila, Jumat siang.

Anne menjelaskan, seorang pejalan kaki yang melintas di jalur  KRL KA 1108 relasi Jakarta Kota-Bogor pada Jumat 18 Oktober 2019 sekitar pukul 11.55 WIB.

"Korban yang merupakan warga sekitar kemudian dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati dengan bantuan dari Kepolisian setempat," kata Anne.

Baca juga: Bocah 10 tahun tewas tertabrak KRL di Depok
Baca juga: Pelaku pelecehan seksual di KRL dibekuk polisi


Atas peristiwa ini, PT KCI senantiasa mengajak masyarakat untuk tidak melintasi jalur rel dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian bahwa hanya petugas dengan perlengkapan keselamatan yang diizinkan beraktivitas di jalur rel.

"Ketentuan ini perlu dipahami untuk menjaga keselamatan masyarakat maupun pengguna kereta api yang melintas di jalur rel tersebut," kata Anne.

Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun dengan nama Alfa Satryo Kalam beralamat Camat Gabun RT 08 RW 8 Kelurahan Lentang Agung, Jagakarsa, tewas setelah tertabrak KRL commuter line.

Peristiwa terjadi sebelum Shalat Jumat sekitar pukul 11.45 WIB dan baru dilaporkan kepada aparat Kepolisian pukul 12.15 WIB.

Korban tewas seketika dengan luka cukup pada pada kaki kanan akibat terlindas kereta.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019