Perubahan membutuhkan penanda. Membutuhkan indikasi bahwa kita sedang berubah dan tidak sedang berjalan di tempat
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bakal berakhir Sabtu (19/10) dan dalam lima tahun pemerintahannya ini telah memberi penanda kemajuan Indonesia.

Moeldoko, dalam rilisnya di Jakarta, Jumat, mengungkapkan dalam waktu lima tahun ini, pemerintahan Jokowi-JK memiliki tiga prioritas.

Pertama, memastikan kehadiran Negara dalam segala aspek kehidupan, terutama untuk melindungi hak-hak setiap warga negara melalui pemilu yang demokratis dan hukum yang berkeadlian.

Kedua, menjalankan pembangunan Indonesia-sentris dan ketiga, membangun manusia Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan peradaban modern yang dinamis dan kompetitif.

Baca juga: Moeldoko beberkan keberhasilan Jokowi bangun Papua dan Papua Barat

Lima tahun pemerintah Jokowi-JK ini telah meletakkan pondasi, dimana harapannya bisa membangkitkan optimisme semua warga negara.

“Perubahan membutuhkan penanda. Membutuhkan indikasi bahwa kita sedang berubah dan tidak sedang berjalan di tempat,” kata Moeldoko dalam paparan capaian lima tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla di Bina Graha, Jakarta.

Ia mencontohkan pembangunan jembatan Holtekamp, Papua, yang telah berdiri, pembangunan tol trans Sumatera, dan beroperasinya MRT.

“Ini semua memberi kita rasa percaya diri, bahwa perubahan memang sedang terjadi,” ujarnya.

Selain itu, Moeldoko percaya, rencana pemindahan Ibukota Negara RI ke Kalimantan Timur akan berjalan sukses.

Program-program kerja itu, katanya, akan menjadi pertanda penting bahwa Indonesia akan terus bergerak ke depan.

Ke depan, Moeldoko mengakui masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai visi Indonesia maju di tahun 2045.

Moeldoko juga yakin pemerintah akan meningkatkan kualitas SDM, meneruskan pembangunan infrastruktur, menyingkirkan regulasi yang menghambat investasi, menciptakan lapangan kerja, dan melakukan reformasi birokrasi.

“Hanya itu jalan menjadi negara maju,” katanya.

Yang terpenting, menurut Moeldoko, kepercayaan diri bangsa meningkat, sebab kepercayaan ini akan menjadi modal bagi kolektif seluruh warga negara, terutama generasi muda untuk menyambut Indonesia Maju tahun 2045.

“Dengan modal pondasi dan kepercayaan diri yang telah kita bangun bersama ini, maka tak ada tantangan yang harus mengecilkan nyali,” ujarnya.

Untuk mewujudkan Indonesia maju, Moeldoko mengajak agar semua komponen bersatu dan meninggalkan pertikaian dan perbedaan.

“Mari kita isi ruang-ruang publik dengan berbagai gagasan dan inisiatif baru yang dinamis,” katanya.

Baca juga: Istana jawab mundurnya kebebasan berekspresi dalam kepemimpinan Jokowi
Baca juga: Istana pastikan akan cek perkembangan kasus Novel

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019