Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menegaskan insiden bom bunuh diri di Polrestabes Medan bukan karena aparat keamanan kebobolan, melainkan tindak terorisme memang selalu hit and run.

"Masa setiap terjadi kebobolan? Memang kegiatan terorisme begitu. Main hit and run, lari sembunyi," kata Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.

Mahfud menyebutkan bahwa pernyataan lebih perinci, termasuk jaringan yang melibatkan terduga pelaku bom bunuh diri akan disampaikan secara resmi oleh kepolisian.

Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menegaskan bahwa pihaknya akan langsung menindak, termasuk mencari jaringan pelaku teroris itu.

Baca juga: Polisi beberkan enam korban bom bunuh diri Medan

"Itu pintu masuk untuk membuka jaringan dan tidak sulit untuk melakukan ini," kata Menteri Pertahanan era Presiden RI K.H. Abdurrahman Wahid itu.

Mengenai terduga pelaku bom bunuh diri yang merupakan anak muda, Mahfud mengakui subjek dan kualitas pelaku teroris selalu bertambah.

"Dulu orang tua, dewasa. Sekarang ada perempuan. Yang satu di Sidoarjo. Kedua yang menusuk Wiranto itu. Lalu ada anak-anak, lalu sekarang anak muda. Pokoknya kita harus waspada," katanya.

Sebelumnya diwartakan, ledakan bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Medan, Jalan H.M. Said Medan, Rabu pukul 08.45 WIB.

Baca juga: Menkopolhukam: Bom Medan pintu masuk bongkar jaringan terorisme

Diperoleh informasi, terduga pelaku bom bunuh diri yang mengunakan atribut ojek daring tewas setelah meledakkan diri di sekitar kantin Polrestabes Medan.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019