Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli mengatakan, semua fasilitas umum di Desa Sagu, Kecamatan Adonara sudah beroperasi kembali secara normal, kecuali kantor desa yang masih disegel.

"Hanya kantor desa yang masih disegel, tetapi fasilitas umum lainnya seperti Puskesmas dan sekolah sudah dibuka dan beroperasi kembali untuk melayani masyarakat," kata Agustinus Payong Boli, Jumat.

Wabup Payong Boli mengemukakan hal itu, ketika menghubungi ANTARA dari Flores Timur, untuk menjelaskan masalah penutupan fasilitas umum seperti puskesmas dan empat sekolah dasar di Desa Sagu, sebagai bentuk protes kelompok warga terhadap hasil pemilihan kepala desa.

"Saya sendiri turun ke Desa Sagu untuk lakukan pendekatan Lamaholot. Saya bertemu dengan ahli waris kerajaan dan mereka setuju dan menyerahkan kunci untuk membuka kembali fasilitas umum," katanya.

Mengenai kantor desa, dia mengatakan, masalah kantor desa diserahkan kepada aparat desa untuk melakukan pendekatan dengan ahli waris karena merupakan aset desa.

Pemerintah kata dia, memberikan prioritas pada penanganan puskesmas dan sekolah karena merupakan aset pemerintah daerah, yang diperuntukkan untuk kepentingan pelayanan umum.

"Jadi mengenai masalah kantor desa, saya persilakan aparat desa untuk melakukan pendekatan secara adat dengan ahli waris untuk menyelesaikannya secara musyawarah," katanya.

Wabup Agus Boli menambahkan, pendekatan yang di lakukan pemerintah selama ini tidak serta merta merujuk pada hukum formal yang kaku, tetapi melalui pendekatan budaya dan hukum positif.

"Jadi ada hal yang bisa diselesaikan melalui hukum positif tetapi juga melalui Budaya Lamaholot. Budaya Lamaholot itu sendiri adalah hukum yang tidak tertulis tapi di akui di negara kesatuan Republik Indonesia," katanya. 

Baca juga: Bupati Flores Timur serahkan kasus Sagu ke kepolisian

Baca juga: Sekolah dan kantor desa di Sagu Flores Timur masih ditutup warga

Baca juga: Fasilitas umum Desa Sagu Flotim kembali berfungsi pascapilkades


 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020