Jakarta (ANTARA) - Ketua Panitia Kejuaraan Matematika Shinkenjuku atau "The 3rd Shinkenjuku Math Championship" Basir Jovan mengatakan anak yang memiliki tingkat literasi yang lemah akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika.

"Dari hasil kejuaraan matematika sebelumnya, diketahui sebagian besar anak-anak yang menjadi peserta mengalami kesulitan dalam memahami soal matematika yang diberikan," ujar Jovan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Kesulitan dalam memahami soal itu ditunjukkan dengan beberapa soal matematika yang mayoritas jawabannya tidak tepat. Sebagian besar anak Indonesia, kata Jovan, mengalami kesulitan begitu mengerjakan soal cerita pada matematika.

"Ada kaitannya antara kemampuan membaca dengan kemampuan numerasi anak," katanya.

Menurut Jovan, baik literasi maupun numerasi harus berjalan beriringan, karena sama-sama dibutuhkan oleh anak. Jika dilihat matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah sosial, maka literasi sangat penting untuk memetakan numerasi itu sendiri.

"Jadi baik matematika dan literasi harus berjalan beriringan," kata dia.

Direktur Benesse Indonesia Tatsunosuke Suzuki mengatakan hal yang terpenting dalam mempelajari matematika adalah bisa memahami konsepnya.

Dengan pemahaman konsep, anak bisa menemukan jawaban dengan berbagai cara. Tidak hanya dengan satu cara saja, atau dengan kata lain melatih anak berpikir kreatif.

Selain itu, yang paling penting dalam mempelajari matematika dengan menyenangkan.

"Kami melatih anak-anak agar dapat memahami masalah, mencari cara, menghitung, dan memeriksa kembali," ujar Suzuki.

Baca juga: Pengamat katakan literasi bukan hanya soal baca tulis

Shinkenjuku juga menyiapkan wadah kompetisi yang digelar rutin dua kali setahun. Pada awal paruh kedua tahun ajaran 2019/2020, Shinkenjuku akan mengadakan gelaran “The 3rd Shinkenjuku Math Championship” dengan mengusung soal-soal kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Baca juga: DPR dorong keseriusan peningkatan literasi

Presiden Direktur PT Benesse Indonesia, Keiko Toyoizumi, mengatakan kompetisi itu dilangsungkan pada tanggal 18 dan 26 Januari 2020.

Baca juga: Gairah perjuangan literasi perempuan cendekia

"Ajang ini dipersiapkan sebagai salah satu sarana mengasah dan mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi anak-anak Shinkenjuku. Kejuaraan ini terdiri dari babak penyisihan yang diikuti oleh para member di setiap outlet Shinkenjuku dan babak final yang akan diiikuti oleh peserta yang berhasil menjadi peringkat teratas di masing-masing outlet Shinkenjuku di seluruh Indonesia," kata Toyoizumi.

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020