Aceh Besar (ANTARA) - Pemerintah Aceh dan Uni Emirat Arab (UEA) akan bertemu guna membahas rencana investasi yang akan dilakukan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

“Dalam waktu dekat Pemerintah Aceh akan bertemu dengan Menteri Energi dan Industri UAE dan bertemu juga dengan adik Pengeran Muhammed Bin Zayed Al Nahyan serta Managing Director Abudhabi Investment Authority," kata Nova Iriansyah dalam siaran pers diterima Antara di Banda Aceh, Kamis.

Baca juga: UEA jajaki investasi pengembangan kilang Pertamina di Balikpapan

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta.

Ia menjelaskan dalam pertemuan tersebut Menko Luhut langsung menghubungi Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail al-Mazrouei guna mengatur waktu yang tepat untuk kembali bertemu dan membicarakan kelanjutan rencana investasi tersebut.

Baca juga: UEA ingin investasi bidang properti di Aceh

Ia mengatakan pertemuan dengan Menteri Luhut digelar untuk menindaklanjuti kunjungan Presiden Joko Widodo ke UEA beberapa waktu lalu guna membahas rencana investasi UEA di Indonesia, khususnya di Aceh.

Baca juga: Kesepakatan Indonesia-UEA disebut "deal" terbesar dalam sejarah

Menurut dia Aceh memiliki berbagai potensi investasi seperti perumahan dan perhotelan di wilayah Sabang dan Banda Aceh, kawasan pariwisata Pulau Banyak, Simeulue dan Dataran Tinggi Gayo.

Nova juga menjelaskan investasi di KEK Arun dan pembangunan jaringan pipa gas dari Lhokseumawe.

Nova Iriansyah menargetkan dana investasi dari Uni Emirat Arab sebesar 3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp42 triliun.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020