Surabaya (ANTARA) - Bakal calon Wali Kota Surabaya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Reni Astuti menyatakan siap melanjutkan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di eks lokalisasi Dolly di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jatim.

"Dukungan warga eks lokalisasi Dolly sangat berarti karena Dolly sendiri merupakan tempat yang bersejarah bagi Surabaya," kata Reni Astuti saat menghadiri deklarasi dukungan dari warga terhadap dirinya agar maju Pilkada Surabaya di Putat Jaya, Minggu.

Dukungan tersebut datang dari warga utamanya ibu-ibu dari berbagai kelompok masyarakat di antaranya ibu pemantau jentik (bumantik), bunda PAUD, Pahlawan Ekonomi, PKK serta lansia.

Baca juga: Pimpinan DPRD nilai rekrutmen Dewan Pendidikan Surabaya terlambat

Pada kesempatan itu, Reni Astuti menyampaikan gagasannya berupa "Wani Luwih Apik. Sing Apik diterusno, sing kurang dituntasno (Berani itu lebih baik. Yang baik diteruskan dan yang kurang dituntaskan).

"Semangat Wani Luwih Apik adalah semangat untuk melanjutkan program dan kebijakan yang baik dan menuntaskan kebijakan dan program yang kurang optimal," ujarnya.

Politikus PKS ini mengapresiasi penutupan lokalisasi Dolly yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beberapa waktu lalu dan berkomitmen untuk melanjutkan upaya pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di daerah Putat Jaya khususnya eks lokalisasi Dolly dan wilayah eks lokalisasi lainnya.

Baca juga: PKS tanggapi wacana bentuk poros baru di Pilkada Surabaya

Diketahui Reni Astuti merupakan sosok yang sederhana dan tidak segan untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat serta mendengarkan permasalahan masyarakat kemudian berupaya membantu penyelesaiannya.

Reni juga dinilai sebagai sosok yang berjiwa sosial tinggi dan sangat peduli terhadap isu pendidikan, kesehatan dan nasib anak-anak. Bahkan banyak warga menilai banyak persamaan antara Reni dengan Risma.

Baca juga: Terjadi persaingan figur parpol dan non-parpol di Pilkada Surabaya

Baca juga: NasDem deklarasikan bakal calon wali kota Surabaya 19 Februari 2020

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020