Nanti ibu-ibu bisa berbicara terkait keluarga tangguh bencana di depan banyak orang,
Pariaman (ANTARA) - Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan menegaskan Kota Pariaman, Sumatera Barat harus mewujudkan keluarga tangguh bencana guna meminimalisasi korban ketika terjadi bencana.

"Semua keluarga di Pariaman harus tangguh terhadap bencana karena daerah ini rawan terhadap gempa dan tsunami," katanya saat sambutan pada sebuah acara di Pariaman, Selasa.

Ia menjelaskan keluarga tangguh bencana yaitu memahami ancaman yang ada dan mempunyai pengetahuan tentang bencana sehingga memiliki kesadaran untuk menyelamatkan diri.

Keluarga tersebut diharapkan memiliki budaya sadar bencana dan melatih diri secara mandiri sehingga tangguh terhadap bencana.

Baca juga: BNPB sosialisasikan aplikasi inaRISK Personal di Kota Pariaman

Ia menyampaikan pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional pada 26 April 2020 yang akan diselenggarakan di Pariaman pihaknya akan melatih warga, termasuk ibu-ibu untuk menjadi penyuluh.

"Nanti ibu-ibu bisa berbicara terkait keluarga tangguh bencana di depan banyak orang," ujarnya.

Ia mengemukakan dengan keluarga tangguh bencana maka anggota keluarga dapat menyelamatkan diri secara mandiri atau tanpa bantuan orang lain.

Selain itu, lanjutnya pascabencana anggota keluarga dapat cepat bertemu keluarganya karena sebelumnya sudah menentukan lokasi bertemu.

Baca juga: BNPB dukung pemulangan WNI dari kapal World Dream dan Diamond Princess

"Kalau tidak seperti itu maka anggota keluarga ini akan saling mencari, lalu kapan akan membantu orang lain," ujarnya.

Pada kesempatan itu pihaknya juga menyerahkan peta rawan bencana tsunami di Kota Pariaman yang didata oleh BNPB semenjak 2015.

Sementara Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana perlu dilakukan sejak dini.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah harus mengajak anak-anak dan guru untuk menanam pohon pinago ramai-ramai di pantai guna mengurangi dampak tsunami," ujar dia.

Baca juga: BNPB: Pengambilan air tanah berlebihan picu banjir Jakarta

Selain itu, lanjutnya di Pariaman juga terdapat kader siaga bencana yang jumlahnya 20 orang perdesa dan kelurahan.

Bila perlu, lanjutnya mubalig di daerah itu disosialisasikan terkait kesiapsiagaan bencana agar ketika berceramah juga menyampaikan terkait hal tersebut.

Ia mengatakan pihaknya akan menyosialisasikan terkait wilayah yang rawan terhadap tsunami di daerah itu berdasarkan peta rawan becana yang diberikan oleh BNPB.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020