Mengingat tantangan luar biasa yang dihadapi negara-negara anggota kami dengan pandemi COVID-19, saya sangat senang bahwa Dewan Eksekutif IMF telah setuju untuk memajukan pengangkatan Geoffrey
Washington (ANTARA) - Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) telah menyetujui penunjukan Geoffrey Okamoto, mantan pejabat Departemen Keuangan AS, sebagai wakil direktur pelaksana pertama IMF, pemberi pinjaman multilateral itu mengumumkan Kamis (19/3/2020).

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengusulkan penunjukan Okamoto pekan lalu, dengan tanggal mulai efektif 30 Maret. Dewan Eksekutif IMF telah mempercepat penunjukan, efektif 19 Maret.

"Mengingat tantangan luar biasa yang dihadapi negara-negara anggota kami dengan pandemi COVID-19, saya sangat senang bahwa Dewan Eksekutif IMF telah setuju untuk memajukan pengangkatan Geoffrey," kata Georgieva.

"IMF meletakkan semua tangan untuk membantu keanggotaan kita mengatasi krisis ini dan Geoffrey akan memainkan peran kunci dalam upaya kita," katanya.

Baca juga: IMF: Atasi COVID-19 secara efektif, perlu kerja sama internasional

Okamoto (35 tahun) sebelumnya menjabat sebagai Asisten Menteri Keuangan AS untuk keuangan dan pembangunan internasional. Dia juga bertindak sebagai wakil menteri AS untuk urusan internasional.

Sebelum bergabung dengan Departemen Keuangan AS, Okamoto bekerja di Senat AS, di mana ia menjabat sebagai direktur staf mayoritas untuk Subkomite Perbankan Senat tentang Lembaga Keuangan. Dia juga Direktur Kebijakan untuk Subkomite Jasa Keuangan DPR tentang Kebijakan Moneter dan Perdagangan.

Sebelumnya dalam karirnya, ia adalah seorang konsultan di KPMG. Ia memperoleh gelar Magister Kebijakan Publik dari Universitas Georgetown.

Pada awal Februari, Georgieva mengumumkan Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF David Lipton akan meninggalkan jabatannya di akhir bulan dalam konteks perubahan yang akan dilakukannya kepada tim kepemimpinan.

Pejabat peringkat kedua pemberi pinjaman multilateral itu secara tradisional adalah orang Amerika.

Baca juga: Dolar AS menguat tertinggi sejak 2017, dipicu khawatiran ekonomi jatuh

Baca juga: Harga minyak "rebound" dengan rekor kenaikan satu hari terbesar

Baca juga: Wall Street melambung, ditopang reli saham energi dan teknologi





 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020