Makassar (ANTARA) - Seorang pria diketahui bernama Taufik (29) yang lompat dari Jembatan Barambong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya ditemukan tim SAR gabungan (Basarnas, Damkar, TNI Polri) dalam kondisi meninggal dunia, Senin.

Korban sebelumnya dikabarkan terjun dari atas jembatan sungai Jeneberang pada Minggu (29/3/2020) sore, dan jasadnya baru ditemukan pada Senin pukul 9.30 Wita setelah dilakukan pencarian sejak kemarin, hingga malam hari.

"Korban ditemukan tim yang menyelam sekitar 30 meter di lokasi tenggelamnya", ujar Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Basri usai penemuan korban.

Sementara Komandan tim Basarnas Makassar Dadang menambahkan, operasi hari ini memasuki hari kedua setelah malam tadi tim SAR Gabungan terus menyusuri sungai untuk melakukan pencarian hingga dini hari.

"Kemarin malam Basarnas Makassar menerima info korban melompat dari jembatan, dan tim langsung diterjunkan melakukan pencarian dengan melaksanakan penyelaman hingga dini hari tadi, " tuturnya.

Kendati terkendala pencahayaan, maka proses pencarian malam tadi sempat dihentikan sementara dan dilanjutkan pagi tadi hingga menemukan korban.

Jasad almarhum akhirnya ditemukan dalam sungai dan terperangkap di lumpur di dasar Sungai Jeneberang selanjutnya langsung dievakuasi tim ke pinggir sungai lalu di bawa ke rumah duka.

Korban diketahui beralamat di Kampung Parang, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa. Beberapa saksi saat melihat korban sempat melambaikan tangan di atas jembatan sebelum nekat melompat dari atas jembatan besi tersebut.

"Korban ditemukan terjebak dalam.lumpur di dasar sungai. Jasadnya sudah dievakuasi ke rumah duka," tambah Dadang

Belum diketahui motif pria ini yang mekar mengakhiri hidupnya dengan meloncat dariJjembatan Barombong. Saat proses pencarian hingga penemuan korban, pengguna jalan, pengendara roda dua dan masyarakat sekitar terlihat berkumpul.

Meski dilarang untuk berkerumun karena kondisi saat ini Makassar dan daerah sekitarnya sedang dilanda pandemi Coronavirus Disease (COVID-19), imbau tersebut tidak diindahkan, malah terlihat berdesak-desakan untuk melihat proses evakuasi korban.

Baca juga: ACT Sulsel lakukan penyemprotan disinfektan 10 hari di Makassar

Baca juga: Usul ICMI Makassar: Masjid bisa gunakan kas bantu cegah COVID-19

Baca juga: Pakar Geologi: Waspadai pergerakan patahan selatan Pulau Sulawesi

Baca juga: Paket sedekah warga Makassar terdampak COVID-19 disalurkan "startup"

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020