Jakarta (ANTARA) - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan pihaknya sudah mengerahkan sejumlah bantuan untuk membantu Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mengalami lonjakan jumlah pasien positif COVID-19.

"Bapak Presiden menugaskan gugus tugas untuk memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengingat sejumlah kasus di Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya, mengalami peningkatan yang cukup tinggi," kata Doni di kantor BNPB di Jakarta, Rabu.

Doni menyampaikan hal tersebut seusai mengikuti rapat terbatas dengan tema "Persiapan Pelaksanaan Protokol Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19" dan "Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19" yang dipimpinan Presiden Joko Widodo melalui "video conference".

Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta Doni dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk memperhatikan Jawa Timur dengan mempercepat pengujian sampel, pelacakan mereka yang terpapar COVID-19 serta penambahan rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat.

"Tim Gugus Tugas telah memberangkatkan beberapa hari yang lalu kendaraan mobile BSL (Laboratorium Biosafety Level) 2 dan pada hari ini di berangkatkan lagi satu unit sehingga dua unit mobil nanti akan beroperasi di wilayah Jawa Timur untuk membantu beberapa laboratorium yang mengalami gangguan," ujar Doni.

Menurut Doni, mobile BSL 2 tersebut punya kapasitas masing-masing menguji 800 spesimen.

"Termasuk juga Gugus Tugas membantu untuk menyiapkan rumah sakit darurat, termasuk Balai Pelatihan SDM Surabaya dan juga rumah sakit lapangan. Kita harapkan dengan bertambahnya sejumlah RS tambahan dan RS darurat ini maka warga kita yang mengalami sakit di Jawa Timur bisa mendapatkan perhatian yang memadai," ucap Doni.

Doni mengakui peningkatan pasien terkonfirmasi positif di Jawa Timur karena Jawa Timur memiliki warga dari luar yang masuk dari Klaster Goa (Sulawesi Selatan) dan jamaah tabligh (India).

"Klaster di dalam, yaitu Pesantren Temboro dan Pabrik Sampoerna, maka akan kami optimalkan bagaimana kontak erat masyarakat dan komunitas positif COVID-19 tidak terjadi dan dilaksanakan pelacakan untuk memutus mata rantai penularan," ujar Doni.

Bantuan lain dari gugus tugas pusat menurut Doni juga sudah tiba di RS dr Soetomo, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya dan di Tulungagung.

"Kemudian ada tiga RS lapangan berupa tenda dan fasilitas AC dan pendukung lain. Gugus Tugas menyalurkan dana Rp10 miliar untuk RS lapangan itu," ucap Doni.

Hingga Selasa (26/5), terkonfirmasi 3.939 orang positif COVID-19 di Jawa Timur dengan 522 orang sembuh dan 322 orang meninggal. Konfirmasi positif terbanyak ada di Surabaya yaitu 2.118 orang, selanjutnya Kabupaten Sidoarjo ada 542 orang dan kabupaten Gresik 134 orang.

Baik Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik sejak beberapa waktu lalu sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020