Biasanya menjelang dan sesudah Lebaran, ekonomi naik tinggi didorong sektor pariwisata mulai dari banyaknya pesanan tiket penerbangan dan hotel serta restoran yang dipadati konsumen.Tapi tahun ini tidak terjadi.
Medan (ANTARA) - Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan II 2020 diprediksi tetap tumbuh melambat khususnya akibat sektor pariwisata yang belum bergerak.

"Biasanya menjelang dan sesudah Lebaran, ekonomi naik tinggi didorong sektor pariwisata mulai dari banyaknya pesanan tiket penerbangan dan hotel serta restoran yang dipadati konsumen.Tapi tahun ini tidak terjadi," ujar pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo di Medan, Rabu.

Perekonomian juga semakin terhambat karena beberapa sektor usaha lain juga belum berjalan normal seperti sektor pendidikan dan sektor terkaitnya.

Baca juga: Survei: Prospek ekonomi dunia semakin suram, "rebound" bakal tertunda

Pengamatan di Sumut, ujar Wahyu yang Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) itu,
hanya beberapa sektor seperti pertanian, perdagangan dan jasa kesehatan saja yang masih dan akan tumbuh setelah Lebaran.

"Jadi walau pemerintah akan mulai melonggarkan sedikit interaksi penduduk, namun belum mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara signifikan karena pariwisata belum bergerak," katanya.

Apalagi sampai akhir Mei 2029, wabah COVID-19 belum mereda yang membuat masyarakat masih berhati - hati untuk berwisata.

Baca juga: LPPI prediksikan pertumbuhan ekonomi RI kuartal II 2020 terkontraksi

Wahyu memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan II hanya sekitar 2,5 - 3,0 persen.

Ekonomi Sumut pada triwulan II tahun 2020 itu di bawah pertumbuhan di triwulan I yang sudah bertumbuh sebesar 4,65 persen.

 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020