Bogor (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bogor menemukan lagi lima kasus baru positif COVID-19 di Kota Bogor pada Rabu ini, sehingga jumlah seluruhnya menjadi 202 kasus, dan satu kasus positif lainnya meninggal dunia.

"Adanya tambahan lima kasus positif baru, sehingga persentase tingkat kesembuhan menjadi agak menurun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya di Kota Bogor, Rabu (8/7).

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, jumlah kasus positif sembuh hingga Rabu ini, ada 129 kasus atau 63,86 persen. Persentase kasus sembuh ini agak menurunkan dibandingkan dengan hari Senin (6/7) lalu yakni 129 kasus positif sembuh dari 197 kasus positif atau mencapai 65,48 persen.

Sedangkan, pada Ahad (5/7), persentase kasus positif sembuh adalah 64,76 persen, yakni sebanyak 125 kasus positif sembuh dari 193 kasus positif COVID-19.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 sembuh di Kota Bogor 65,48 persen

Baca juga: Kota Bogor nihil kasus baru positif COVID-19


Dengan adanya tambahan lima kasus baru positif COVID-19, sehingga kasus positif dalam perawatan saat ini ada sebanyak 55 kasus.

Kemudian, kasus positif yang meninggal dunia, sudah tidak ada selama 24 hari terakhir tapi pada Rabu hari ini, ada satu kasus positif meninggal dunia.

Selain kasus positif, Dinas Kesehatan juga mencatat ada tambahan dua pasien pada pasien dalam perawatan (PDP), sehingga jumlah PDP seluruhnya ada 48 pasien.

Warga Kota Bogor berstatus orang dalam pemantauan (ODP), jumlahnya bertambah dua orang, sehingga jumlah ODP seluruhnya menjadi 52 orang. Sedangkan, warga Kota Bogor berstatus orang tanpa gejala (OTG) jumlahnya berkurang tujuh orang, sehingga jumlah OTG seluruhnya menjadi 93 orang.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, kasus COVID-18 di Kota Bogor belum sepenuhnya hilang.

Dedie bahkan, mengkhawatirkan adanya tren peningkatan kasus positif baru di Kota Bogor dalam lima hari terakhir. Dari laporan yang diterimanya, Dedie menyebut, ada tiga kluster di Kota Bogor yakni kluster fasilitas kesehatan, kluster toko Mitra 10, serta kluster luar Kota Bogor.

Menurut Dedie, Pemerintah Kota Bogor telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, di antaranya membentuk tim deteksi aktif (detektif) COVID-19.

"Kita belum tahu penyebaran COVID-19 akan akan berakhir kapan, sehingga Pemerintah Kota Bogor terus berikhtiar menerapkan protokol kesehatan dan melakukan langkah-langkah untuk menekan dan memutus mata rantai CPVOD-19," katanya.*

Baca juga: Kasus positif Covid-19 sembuh di Kota Bogor naik jadi 64,28 persen

Baca juga: Kasus positif COVID-19 sembuh di Kota Bogor tambah empat lagi

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020