Kita sudah lama mengikutinya dari berbagai kota sebelum kejadian di asrama mahasiswa Papua di Surabaya yang berlokasi di jalan Kalasan 10 dimana mahasiswa tidak menerima kunjungan Gubernur Papua, bahkan mereka melakukan kekerasan kepada istri gubernu
Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyatakan keberadaan asrama mahasiswa Papua diberbagai kota di Indonesia terindikasi sudah berubah fungsi menjadi markas komando dari sebuah kepentingan.
 
Karena itulah pihaknya berharap Pemprov Papua segera melakukan penertiban agar fungsinya sebagai asrama kembali, kata Irjen Pol Waterpauw di Jayapura, Kamis.

Baca juga: Papua Terkini - KNPB diduga berada di balik pemulangan mahasiswa Papua
Diakui, untuk melakukan pembersihan dan penertiban dapat berkolaborasi dengan pusat mengingat fungsinya sudah berubah menjadi markas komando bagi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang sebelumnya adalah AMPTI.
 
AMP saat ini menguasai asrama yang dimotori aktor dari KNPB yang ada hubungan dengan ULMWP, dan mereka punya struktur. ULMWP merupakan organisasi yang berjuang untuk memisahkan Papua dari NKRI.
 
"Kita sudah lama mengikutinya dari berbagai kota sebelum kejadian di asrama mahasiswa Papua di Surabaya yang berlokasi di jalan Kalasan 10 dimana mahasiswa tidak menerima kunjungan Gubernur Papua, bahkan mereka melakukan kekerasan kepada istri gubernur," ujar Waterpauw seraya berharap penertiban asrama dapat segera dilakukan.

Baca juga: Kapolda Jatim tegaskan pengusutan kasus Veronica Koman tetap jalan
 
Fungsi asrama harus dikembalikan sehingga para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dapat menggunakannya tanpa dipengaruhi kepentingan lainnya.
 
Mahasiswa akan menjadi generasi emas yang akan memimpin Papua dimasa mendatang, ungkap Kapolda Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Baca juga: Anggota DPR kunjungi asrama Papua bangkitkan motivasi di masa pandemi

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020