Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat mengatakan pemerintah memberikan amanah pada kampusnya untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi yang saat ini 34 persen menjadi 50 persen.

"Ke depan pendidikan jarak jauh akan menjadi pilihan utama. Apalagi di era digitalisasi saat ini. Dalam hal PJJ, UT yang terdepan karena sudah berpengalaman selama puluhan tahun," ujar Ojat dalam webinar Temu Public Figure 2020 dalam rangka Dies Natalies ke-36 Universitas Terbuka di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Wapres harap UT sempurnakan kualitas pendidikan

Pemerintah menambahkan amanah agar UT mampu meningkatkan APK pendidikan tinggi menjadi 50 persen. Selain itu, jumlah mahasiswa UT yang saat ini 320.000 ditingkatkan menjadi satu juta mahasiswa.

"Arahan dari Pak Menteri untuk peningkatan jumlah mahasiswa ini adalah anggaran pemasaran ditingkatkan dan registrasi dilakukan sepanjang waktu. Itu sudah kami lakukan," kata Ojat.

Ojat menjelaskan Wapres KH Ma'ruf Amin dalam Dies Natalis ke-36 UT menyatakan apresiasinya kepada pelaksanaan PJJ di UT. Saat ini, UT juga mengemban misi utama, yakni pemerataan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengenyam pendidikan tinggi, dan meningkatkan daya tampung perguruan tinggi negeri (PTN).

"Dengan kuliah di UT, mahasiswa tidak perlu meninggalkan tempat tinggalnya, karena perkuliahan dilakukan secara jarak jauh," jelas Ojat.

Baca juga: Rektor UT: Perguruan tinggi harus tangkas hadapi perubahan

Baca juga: UT siap bantu kampus lain selenggarakan pembelajaran daring


UT juga memberikan kesempatan kepada ibu rumah tangga maupun pekerja yang tidak mungkin berangkat ke kampus untuk mengenyam pendidikan tinggi. Selain itu, UT juga membantu menampung calon mahasiswa yang tidak tertampung di PTN lokal.

Sebagai kampus yang menerapkan PJJ, UT dirancang untuk menerapkan biaya kuliah yang terjangkau agar mudah diakses masyarakat, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak kuliah.

"Kami juga ikut berkontribusi dan terlibat secara aktif membantu pemerintah dalam memberikan layanan, bimbingan, dan perbekalan bagi teman-teman perguruan tinggi konvensional agar memiliki kapasitas yang sama dengan UT dalam menyediakan pembelajaran daring," jelas Ojat.

Baca juga: Wapres dorong UT dapat tingkatkan APK pendidikan tinggi

Sejumlah tokoh perempuan hadir dalam webinar itu, yakni Arumi Bachsin (Prodi S1 PGPAUD UPBJJ-UT Malang), Mirza Riadiani Kesuma atau lebih dikenal dengan nama Chicha Koeswoyo (Prodi S1 Ilmu Komunikasi UPBJJUT Jakarta), dan Novi Herlina, yang lebih populer dengan panggilan Novi Cherrybelle (Prodi S1 Manajemen UPBJJ-UT Bogor).

Para tokoh publik tersebut menyatakan bahwa UT membantu mereka untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020