Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengingatkan agar pemerintah daerah tidak asal-asalan dalam mengambil keputusan dalam menangani COVID-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jumat, mengatakan sebelumnya Presiden Jokowi sudah meminta Pemda menggunakan data sebaran kasus dalam mengambil keputusan.

"Jadi, apabila daerah, kabupaten/kota, tempat kita tinggal, mencatat adanya transmisi lokal, kita sebaiknya membatasi kegiatan. Untuk informasi, transmisi lokal adalah penularan yang berasal dari dalam wilayah itu sendiri," kata Reisa.

Baca juga: Presiden pantau langsung penanganan COVID-19 di 9 provinsi

Baca juga: Gugus Tugas: Gunakan pembayaran nontunai di pasar tradisional


Ia mengatakan bahwa Presiden meminta seluruh pemda untuk mencegah penularan dengan cara membatasi kegiatan.

Dalam menekan penyebaran COVID-19, pemerintah telah melaksanakan langkah 3T, yaitu testing, tracing dan treatment. Dalam konteks tracing atau pelacakan, Kemenkes telah menemukan lebih dari 1000 klaster.

Klaster sendiri dapat terjadi di rumah, tempat kerja, atau di tempat kerumunan lainnya. Biasanya diawali salah satu orang yang positif dan tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Lalu menularkan pada orang-orang di sekitarnya.

"Klaster bisa terjadi dimana saja, tidak hanya di perkantoran, bisa terjadi di berbagai komunitas termasuk rumah tangga," ucapnya.

Ia mengingatkan masyarakat untuk menerapkan 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.

Untuk testing jumlahnya semakin meningkat per hari. Data Kemenkes mencatat lebih dari 10 ribu tes per 1 juta penduduk. Dan ini apresiasi bagi masyarakat yang mendukung penuh.

Baca juga: Presiden perintahkan Luhut Panjaitan tangani COVID-19 di 9 provinsi

Baca juga: Reisa Broto Asmoro: Pakai masker jangan asal-asalan


Selanjutnya, untuk treatment juga telah diupayakan penanganan pasien COVID-19 dilakukan dengan terbaik. Pola perawatan di berbagai fasilitas kesehatan pun sudah dilakukan secara optimal.

Untuk masyarakat ia meminta menerapkan 3M dalam keseharian dan lebih baik di rumah saja. Karena memutus mata rantai pandemi harus dilakukan secara bersamaan di seluruh Indonesia.

"Jadi kompak dan disiplin yuk, kita kan orang Indonesia, warga dunia yang luar biasa dan orang Indonesia optimistis, bisa, pemerintah 3T, kita 3M, Indonesia pasti bisa," ajak Reisa.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020