Frankfurt (ANTARA News/AFP) - Kepala ekonom Bank Sentral Eropa (ECB) Senin, menolak sebuah proposal untuk menciptakan sebuah "IMF Eropa" yang akan datang untuk membantu negara-negara yang dililit utang bantuan seperti Yunani.

"Mekanisme semacam itu tidak akan konsisten dengan prinsip dasar serikat moneter" yang menjadi milik Yunani, Juergen Stark mengatakan kepada harian keuangan Handelsblatt dalam komentarnya untuk muncul pada Selasa tetapi dirilis lebih awal.

Dana Moneter Internasional (IMF) memiliki kekuatan keuangan dan pengalaman untuk langkah dan membantu negara-negara terhutang tetapi telah mempertahankan kepanjangan tangannya melalui para pemimpin zona euro Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Presiden ECB Jean-Claude Trichet.

Di Brussels, pejabat Komisi Eropa berencana mengajukan sebuah proposal pada Selasa untuk "memperkuat koordinasi ekonomi dan pengawasan negara" di 16 negara yang berbagi euro, yang sebagian besar pengamat merasa pada intinya akan membuat IMF versi Eropa.

Selama akhir pekan, Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan kepada surat kabar Welt am Sonntag bahwa "bagi stabilitas internal zona euro, kita perlu lembaga yang memiliki pengalaman dan kekuatan dari IMF."

Namun untuk Stark: "Ini akan menjadi awal dari sebuah skema keuangan Eropa yang bisa sangat mahal, menciptakan insentif yang salah dan akhirnya, beban negara dengan keuangan publik lebih padat."

Negara-negara dengan "kebijakan anggaran lemah" tidak akan mengubah perilaku mereka, yang ekonom ECB memperingatkan, yang dapat melemahkan kepercayaan publik terhadap euro, kata laporan. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010