Makassar (ANTARA) - Gerakan tanam 10.000 pohon kelor di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan sebagai upaya pencegahan stunting (kekerdilan) memperoleh penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid).

​Direktur Utama Leprid Paulus Pangka kepada Ketua TP PKK Kecamatan Pallangga Rismawati Kadir Nyampa di Desa Julubori Kabupaten Gowa, Kamis.

Baca juga: Sejauh Mata Memandang donasikan 2.400 pohon
​​​​​​
Gerakan yang digelar pada empat kelurahan dan 14 desa di Kecamatan Pallangga itu berhak mendapatkan penghargaan dari Leprid karena berhasil memecahkan rekor penanaman 10.000 pohon kelor.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Utama Leprid Paulus Pangka kepada Ketua TP PKK Kecamatan Pallangga Rismawati Kadir Nyampa di Desa Julubori Kabupaten Gowa.

Baca juga: Puluhan ribu mangrove ditanam PT Angkasa Pura II di Deli Serdang

Direktur Utama Leprid Paulus Pangka kepada Ketua TP PKK Kecamatan Pallangga Rismawati Kadir Nyampa di Desa Julubori Kabupaten Gowa.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gowa Kamsina mengapresiasi langkah TP PKK Kecamatan Pallangga dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Gowa khususnya di Kecamatan Pallangga.

Baca juga: Peringati Hari Pohon Sedunia untuk kenang Salim Kancil Lumajang

Apalagi pada tahun 2019, Kecamatan Pallangga diketahui sebagai salah satu kecamatan dengan angka stunting cukup tinggi di Kabupaten Gowa.

"Saya bangga dengan apa yang kita lakukan hari ini di seluruh desa dan kelurahan di Kecamatan Pallangga," ujarnya.

Menurutnya, penanaman kelor yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Gowa sebaiknya turut diadopsi oleh kecamatan lain karena pohon kelor dinilai memiliki banyak manfaat.

"Kita berharap bukan hanya Kecamatan Pallangga yang bisa berbuat seperti itu, tapi kami menyampaikan kepada seluruh camat bagaimana penanaman pohon kelor ini bisa dilakukan karena banyak gunanya," harapnya.

Melalui gerakan menanam 10.000 pohon kelor dinilai mampu menyelamatkan 1.000 hari pertama kehidupan dengan pembentukan secara sempurna 100 miliar jaringan otak anak-anak, serta menyumbang asupan gizi dan makanan yang baik sehingga melahirkan anak-anak yang baik dan sehat.

"Kelor ini memiliki sumber gizi yang tinggi dari sumber makanan yang lain, mengkonsumsi satu piring kelor sama dengan meminum susu tujuh gelas dan sama dengan mengkonsumsi wortel dua kilo," kata Rismawati.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020