program vaksinasi dapat menjadi cara mendorong tenaga kesehatan turut berpartisipasi
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan program vaksinasi COVID-19 secara massal harus mempertimbangkan ketersediaan tenaga vaksinator.

Jumlah vaksinator yang memadai akan mendukung program vaksinasi massal yang dilakukan pemerintah daerah sehingga berjalan efektif dan tepat sasaran.

"Pelaksanaan program vaksinasi dapat menjadi salah satu cara mendorong tenaga kesehatan turut berpartisipasi dalam program vaksinasi ini," kata Wiku dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Presiden Jokowi ingin ada lanjutan vaksinasi massal

Pemerintah melakukan vaksinasi massal di Gelora Bung Karno Jakarta dengan menargetkan sekitar 6.000 tenaga kesehatan.

Program vaksinasi massal merupakan koordinasi antara Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah.

Bagi daerah lain yang ingin melakukan kegiatan yang sama, tentunya harus mempertimbangkan ketersediaan tenaga vaksinator.

Baca juga: Presiden Jokowi tinjau vaksinasi massal tenaga kesehatan DKI Jakarta

Baca juga: Satgas: Vaksin-protokol kesehatan lengkapi sebagai lapisan proteksi


Wiku menuturkan untuk mekanisme vaksinasi masyarakat umum, nantinya akan menggunakan sistem satu data.

Satu data vaksinasi COVID-19 merupakan kerja sama antara PT Telkom, Kementerian Kominfo, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Perekonomian.

"Sama halnya dengan vaksinasi tenaga kesehatan, masyarakat akan menerima undangan melalui layanan seluler SMS dan selanjutnya dapat melakukan registrasi sebelum menerima vaksin," ujar Wiku.

#satgascovid19
#vaksincovid19

Baca juga: Pemerintah lakukan vaksinasi COVID-19 kepada 700.266 tenaga kesehatan

Baca juga: Satgas: Vaksinasi publik gunakan sistem satu data

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021