Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyebutkan sebanyak delapan dari 40 santri di salah satu pondok pesantren di daerah itu yang dinyatakan positif COVID-19.

“Sebanyak delapan kasus konfirmasi positif COVID-19 di daerah ini dan semuanya santri di salah satu pondok pesantren,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani di Mukomuko, Senin.

Dinas Kesehatan setempat sebelumnya melakukan tes usap atau swab terhadap 70 santri di salah satu pondok pesantren.

Baca juga: Kasus COVID-19 Lampung bertambah 53 orang sehingga total 12.960 kasus

Sebanyak 70 santri di pondok pesantren menjalani tes usap atau swab setelah ada tujuh santri di pondok pesantren itu yang positif COVID-19.

Ia menyebutkan, sampai saat ini baru sebagian hasil tes usap atau swab milik 70 santri yang telah ke luar dari laboratorium kesehatan daerah pemerintah provinsi.

“Dari sebanyak 70 sampel tes usap milik santri di daerah ini yang dikirim ke provinsi, baru sebanyak 40 sampel tes usap yang telah ke luar dan delapan orang di antaranya yang dinyatakan positif COVID-19, masih ada 30 sampel tes usap lagi yang belum ke luar,” ujarnya.

Ia mengatakan, selanjutnya sebanyak delapan orang yang positif COVID-19 tersebut menjalani karantina mandiri baik di rumahnya masing-masing atau di pondok pesantren tersebut.

Tenaga kesehatan di puskesmas terdekat dari lokasi tersebut, katanya, tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada santri yang termasuk dalam konfirmasi tanpa gejala.

Tenaga kesehatan di puskesmas ini tidak menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus corona tetapi menyembuhkan penyakit penyertanya seperti batuk, sakit kepala dan demam.

Ia mengatakan, instansinya belum ada rencana untuk melakukan riwayat kontak delapan santri yang positif COVID-19 karena delapan santri ini merupakan hasil dari tracking.***3***

Baca juga: Jumlah pasien positif COVID-19 di Sumut mencapai 25.423
Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 di Tarakan Kaltara meninggal dunia
Baca juga: Tingkat kesembuhan dari COVID-19 di DKI Jakarta 96,3 persen

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021