Magelang (ANTARA) - Lokasi penambangan galian golongan C di Sungai Bebeng, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, longsor mengakibatkan 5 orang penambang tertimbun, 3 orang di antaranya ditemukan meninggal dunia dan dua korban luka-luka.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Wasono di Magelang, Sabtu, menyebutkan korban meninggal, yakni Sardi (46) warga Kalibening, Kecamatan Dukun, Sujarwo (55) warga Semen, Kecamatan Salam, dan Sugeng (45) warga Pandanretno, Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.
 
Dokumentasi - Aktivitas penambangan pasir di hulu sungai Bebeng kawasan lereng gunung Merapi Desa kaliurang, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/1/2021). Meski gunung Merapi terus mengeluarkan guguran lava pijar dan dan semburan awan panas namun penambangan pasir masih terus berlangsung. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.

Kemudian dua korban mengalami luka-luka, yakni Suroto (45) warga Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan dan Yumari (54) warga Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.

Edy Wasono menuturkan tebing yang longsor dengan tinggi sekitar 75 meter, lebar 10 meter, dan ketebalan kurang lebih 10 meter.

Baca juga: Pemkab dukung Kapolda Aceh berantas tambang emas ilegal di Aceh Barat

Baca juga: Polda Sumbar tangkap tujuh tersangka kasus tambang ilegal


Ia menyampaikan kejadian longsor sekitar pukul 10.00 WIB saat sejumlah penambang tengah melakukan penambangan secara manual.

Menurut Edy setelah menerima laporan kejadian tersebut, personel BPBD bersama Polsek dan Koramil menuju lokasi longsor.

Pada pukul 14.00 WIB Sardi diketemukan sudah meninggal dunia, kemudian pada Pukul 16.30 WIB korban Sujarwo dan Sugeng ditemukan juga sudah meninggal dunia dalam posisi telungkup.

Korban meninggal yang tertimbun longsor setelah berhasil dievakuasi langsung dibawa ke RSUD Muntilan.*

Baca juga: Walhi: Penambangan emas ilegal di Aceh Barat masih dibiarkan aparat

Baca juga: Anggota DPR RI pertanyakan kasus menimpa ibu rumah tangga di Sigi

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021