Denpasar (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali melaporkan pada Senin ada tambahan sebanyak 116 pasien positif COVID-19 di daerah setempat yang dinyatakan sembuh.

"Adapun sebaran pasien yang sembuh yakni di Kabupaten Jembrana (2 orang), Tabanan (7 orang), Badung (19 orang), Kota Denpasar (39 orang), Gianyar (6 orang), Bangli (4 orang), Klungkung (2 orang), Karangasem (1 orang), dan Kabupaten Buleleng (36 orang)," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Senin.

Dengan tambahan 116 pasien yang sembuh tersebut, secara kumulatif jumlah pasien positif COVID-19 yang telah sembuh di Pulau Dewata menjadi sebanyak 43.295 orang (94,46 persen)

Pria yang juga Sekda Bali itu menambahkan, pada Senin ini juga tercatat terjadi 74 kasus baru, di Kabupaten Tabanan (4 orang), Kabupaten Badung (16 orang), Kota Denpasar (24 orang), Kabupaten Gianyar (8 orang), Bangli (5 orang), Karangasem (5 orang), dan Buleleng (8 orang), serta 4 orang dengan domisili dari luar Bali

"Hingga saat ini, jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 menjadi sebanyak 45.832 orang," ucap birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.

Sedangkan pasien positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan sebanyak 1.123 orang (2,45 persen). "Hari ini dilaporkan tujuh pasien yang meninggal dunia karena COVID-19, sehingga jumlah kumulatif pasien yang meninggal menjadi 1.414 orang (3,09 persen)," ucapnya.

Baca juga: Gubernur: Satu pasien COVID-19 varian Afsel di Bali meninggal

Baca juga: Gubernur: 696.356 warga Bali sudah divaksinasi COVID-19 tahap pertama


Dewa Indra pun mengharapkan masyarakat agar selalu disiplin melaksanakan 6 M yakni memakai masker standar dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak berkerumun dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyinggung SE Gubernur Bali Nomor 07 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.

Hal ini merupakan upaya preventif pemerintah dalam menanggulangi meluasnya penyebaran virus COVID-19 di masyarakat.

Beberapa hal yang diatur antara lain, kegiatan di restoran/rumah makan/warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50 persen dari kapasitas normal.

Yang semula jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 21.00 Wita dilonggarkan dan dapat beroperasi sampai dengan pukul 22.00 Wita, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara lebih ketat.

Baca juga: Bali targetkan dua pekan tuntaskan 500 ribu vaksinasi dosis pertama

Baca juga: Ratusan penumpang tanpa surat tes antigen terjaring di terminal Mengwi

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021