Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Tokyo mulai mengizinkan kegiatan di bioskop hingga di museum dapat mulai beroperasi seiring berjalannya relaksasi kebijakan pembatasan akibat pandemi COVID-19.

Melansir Variety, Selasa, kebijakan itu mulai berlaku pada 1 Juni 2021 dengan tetap melakukan pembatasan jumlah pengunjung, waktu operasional, hingga jumlah minuman yang disediakan.

Alasan bioskop diperbolehkan kembali beroperasi di Tokyo karena Asosiasi Pembuat Film di Jepang (EIREN) yang juga melibatkan distributor- distributor besar seperti Toho, Shochiku, Toei, dan Kadokawa mengajukan permohonan izin pembukaan kembali bioskop- bioskop kepada pemerintah Tokyo.

Permintaan itu berdasar dari penelitian bahwa tidak ada klaster yang terinfeksi berasal dari kegiatan menonton di bioskop.

Selain itu, faktanya bahwa Tokyo termasuk menjadi wilayah yang menghasilkan pendapatan paling besar untuk industri teater. Tercatat Tokyo dan Osaka menyumbang sebesar 35 persen dari pendapatan industri film di Jepang.

Tentu dengan adanya penutupan besar-besaran untuk bioskop telah memukul telak industri perfilman di Jepang.

Beberapa bioskop memang masih ada yang dibuka misalnya seperti jaringan bioskop Toho Cinemas yang membuka 10 bioskopnya di 7 prefektur dengan pembatasan jumlah penonton dan penggunaan protokol kesehatan yang ketat.

Ada juga yang membuat inovasi “mini theaters” yang menjadi lokasi menonton ratusan film- film indie di Jepang.

Meski demikian, hal itu tidak terlalu membantu banyak untuk industri film di Jepang tetap bertahan.

Baca juga: Film-film Studio Ghibli akan jadi pembuka bioskop di Jepang

Baca juga: Bioskop di Jepang akan kembali dibuka pada akhir pekan

Baca juga: "Eternals" dan "Shang-Chi" kemungkinan tidak tayang di bioskop China


Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021