Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan penghargaan kepada mantan Mensos di era Soeharto, Inten Soeweno, atas dedikasinya dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak disabilitas.

Bentuk penghargaan yang diberikan Kemensos berupa pemakaian nama Inten Soeweno untuk digunakan di balai besar vokasional khusus para penyandang disabilitas di Cibinong, Bogor. Kini balai tersebut dinamai Balai Besar Inten Soeweno.

"Atas dedikasi tersebut, Kementerian Sosial memberikan penghargaan 'Sentra Kreasi Award: Penghormatan Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Disabilitas'," ujar Risma dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Semasa menjabat sebagai Mensos pada 1993 hingga 1998, Inten Soeweno telah memberikan sumbangsih besar bagi bangsa Indonesia khususnya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.

Ia memprakarsai kerja sama antara Pemerintah Indonesia melaui Departemen Sosial (Kementerian Sosial) dan Japan international Coorporate Agency (JICA) membangun sistem rehabilitasi vokasional di Indonesia yakni Pusat Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (PRSBD) yang saat ini bernama Balai Besar Rehabilitasi Sosial Disabilitas Prof. Dr. Soeharso, Surakarta.

Baca juga: Kemensos ajak Bertha latih vokal penyandang disabilitas

Baca juga: Kemensos siapkan 490 kursi roda dan tongkat sensor untuk disabilitas


Kemudian ia mendirikan Balai Besar Rehabilitasi Vokasional pada tahun 1997, yang merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang. BBRVPD menyelenggarakan pelatihan vokasional bagi penyandang disabilitas, yang kini kemudian dinamai Balai Besar Vokasional Inten Soeweno.

Penghargaan itu juga tertuang dalam bentuk piagam yang diserahkan langsung Risma kepada Inten Soeweno saat melakukan kunjungan ke kediaman Inten di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis pagi.

Dalam kunjungan Risma itu, ia langsung disambut Inten dan saling meminta maaf karena baru bisa bertemu. Inten Soeweno kemudian mengajak Risma berkeliling ruangan. Inten pun menunjukkan deretan lukisan yang merupakan hasil karyanya.

Bahkan, Inten telah mempersiapkan jamuan makanan yang khusus diberikan untuk Risma. Sambil santap pagi, Inten bercerita soal bencana yang melanda Indonesia seperti gempa dan tsunami di Maluku.

Tak hanya itu, Risma juga menceritakan perihal pengalamannya saat menjabat sebagai pejabat publik yang penuh dengan tantangan.

"Saya dan suami sudah sama-sama ikhlas," kata Risma.

Setelah lama berbincang, Risma kemudian pamit untuk kembali menyelesaikan tugasnya di Kemensos dan meminta doa serta dukungan agar bisa terus amanah dalam menjalankan amanat.

Baca juga: Mensos dukung seni daur ulang kertas untuk usaha disabilitas

Baca juga: Mensos usulkan pemberian tanda di rumah penyandang disabilitas

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021