Tangerang (ANTARA) - Eka Hospital terpilih sebagai rumah sakit percontohan wisata kesehatan yang digagas oleh Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (Perkedwi) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia.

Dr. James Carlos selaku Commercial Director Eka Hospital di Tangerang dalam keterangan resminya Senin mengatakan sebuah kebanggaan bagi Eka Hospital untuk dapat turut berkontribusi dalam program wisata kesehatan (health tourism) Indonesia sekaligus memperkenalkan pusat unggulan Orthopaedic & Spine yang dipimpin langsung oleh DR. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine serta diperlengkapi Robot Navigasi Operasi Tulang Belakang pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara untuk kebutuhan operasi pasien skoliosis dan gangguan tulang belakang.

Berdiri sejak tahun 2008, Eka Hospital Grup telah memiliki empat unit rumah sakit yang berlokasi di BSD Tangerang, Bekasi, Cibubur, dan Pekanbaru.

Terpilihnya Eka Hospital menjadi rujukan nasional hingga Asia Tenggara yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pasien yang selama ini mengalami kesulitan untuk menemukan fasilitas kesehatan memadai di daerahnya masing-masing terutama untuk bidang orthopaedic dan tulang belakang, serta pasien yang memiliki hambatan untuk berobat ke luar negeri di masa pandemi COVID-19.

Baca juga: Menparekraf: Pariwisata bisa bangkit jika protokol kesehatan dipatuhi

Dibekali oleh tenaga kesehatan yang profesional dan layanan dokter unggulan, Eka Hospital juga bekerjasama dengan brand penyedia armada taksi Blue Bird untuk penjemputan pasien secara gratis di Bandara Soekarno Hatta, Bandara Halim Perdana Kusumah, Stasiun Gambir dan stasiun kereta api lainnya.

Untuk menikmati layanan ini, pasien cukup membuat perjanjian di nomor WhatsApp Eka Hospital 08888-90-5555. Setelah mengontak nomor tersebut, pasien akan diminta informasi tanggal kedatangan dan nomor telepon yang dapat dihubungi saat penjemputan.

"Selain kolaborasi antara keahlian dokter dan peralatan medis yang modern bahkan satu-satunya di Asia Tenggara, kami juga terus mengutamakan kenyamanan pasien untuk berkunjung ke Eka Hospital dari wilayah manapun. Melalui formasi ini, Eka Hospital siap menjadi rujukan pasien baik di tingkat nasional hingga Asia Tenggara," kata Dr. James Carlos.

Terpilihnya Eka Hospital sebagai salah satu rumah sakit percontohan wisata kesehatan (health tourism) ditandai dengan kunjungan di Eka Hospital Cibubur pada hari Sabtu (14/8/2021) yang dihadiri oleh Nia Niscaya selaku Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Agustin Rahayu selaku Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf, Dra. Dessy Ruhati selaku Direktur Event Nasional & Internasional Kemenparekraf, Iman Santosa selaku Direktur Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf serta perwakilan dari Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (Perkedwi).

Dr. Mukti E. Rahadian selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (Perkedwi) mengatakan,  pihaknya sebagai himpunan seminar di lingkungan Majelis Peningkatan Pelayanan Keprofesian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia juga memiliki komitmen yang kuat untuk bekerjasama dengan seluruh entitas bussines collaborative di bidang wisata kesehatan untuk meningkatkan profesionalitas para dokter dalam rangka mendorong percepatan penyelenggaraan lima pilar konsep Wisata Kesehatan Indonesia yang terdiri dari wisata medik Indonesia, wisata kebugaran, estetika, anti penuaan dan herbal Indonesia, wisata ilmu kedokteran dan Kesehatan Indonesia, wisata kesehatan olahraga Indonesia, serta dukungan layanan kesehatan pada destinasi prioritas dan superprioritas.

Baca juga: Kemenparekraf gandeng IDI kembangkan wisata kesehatan
Baca juga: RS Sanglah Bali segera buka layanan kecantikan berkelas Internasional

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021