Kami usahakan akan ada sertifikasi dari pusat sehingga warga binaan bila keluar nanti tidak dilihat dari latar belakang masa lalu namun dilihat dari ketrampilannya
Bandarlampung (ANTARA) -
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Rajabasa Bandarlampung, Maizar berharap hasil pelatihan pembuatan roti yang diikuti warga binaan bisa menjadi bekal bagi mereka setelah keluar dari lapas.

"Mudah-mudahan pelatihan yang dilaksanakan selama tujuh hari ini bermanfaat bagi warga binaan," katanya pada penutupan pelatihan pembuatan roti di Lapas Rajabasa Bandarlampung, Kamis.

Dia menjelaskan, dengan pelatihan tersebut bisa menjadikan warga binaan menjadi mandiri sehingga tidak melakukan perbuatan tindak kriminal lagi.

"Usaha bakeri ini kita ketahui dari anak bayi saja sudah makan roti, jadi sesuai keadaan pasaran mudah-mudahan berkembang. Saya juga meminta kepada LPK Teladan Sahabat dan distributor untuk membantu dalam pemasaran Raja Bakery ini," kata dia.

Direktur LPK Teladan Sahabat, Hernadi menambahkan, dirinya bangga terhadap warga binaan yang mengikuti pelatihan dengan semangat tinggi.

Ia berharap ke depan, pihaknya dapat terus komunikasi dan berkesinambungan bersama warga binaan dan petugas lapas dalam rangka mewujudkan prestasi yang baik.

"Kami usahakan akan ada sertifikasi dari pusat sehingga warga binaan bila keluar nanti tidak dilihat dari latar belakang masa lalu namun dilihat dari ketrampilannya," kata Hernadi.

Empat warga binaan perkara terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Rajabasa ikut pelatihan pembuatan roti yang digelar oleh lapas bersama LPK Teladan Sahabat dan chef dari Hotel Emersia.

Pelatihan pembuatan roti itu diikuti oleh 24 warga binaan.

Baca juga: LP Rajabasa minta Dinkes Bandarlampung percepat vaksinasi 1.000 napi

Baca juga: Narapidana Lapas Rajabasa kendalikan pengiriman 248,057 kg ganja

 

Pewarta: Hisar Sitanggang/Damiri
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021