Kalau ada yang mengatakan vaksinasi COVID-19 berakibat macam-macam, jangan percaya. Jangan terpengaruh dengan hoaks
Morowali Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meminta warga masyarakat tidak mempercayai atau mengabaikan saja hoaks mengenai vaksinasi COVID-19 yang dikatakan dapat mengancam kesehatan dan keselamatan warga yang telah divaksinasi.

"Kalau ada yang mengatakan vaksinasi COVID-19 berakibat macam-macam, jangan percaya. Jangan terpengaruh dengan hoaks," kata Bupati Morowali Utara dr. Delis Julkarson Hehi di Morowali Utara, Sabtu.

Menurutnya, informasi semacam itu disebarluaskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab agar masyarakat enggan mengikuti vaksinasi COVID-19.

Baca juga: Wisata Morowali Utara, Bakal ada kapal Pinisi di atas Teluk Tomori

Dampak dari hoaks tersebut yaitu kekebalan kelompok dari paparan COVID-19 dengan vaksinasi lambat terwujud bahkan berdampak pada level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah itu.

"Pencapaian yang diraih dengan turunnya level PPKM dari level 4 ke level 2 saat ini tidak terlepas dari gencarnya pelaksanaan vaksinasi kepada seluruh warga masyarakat," ujarnya.

Baca juga: PMI Morowali Utara bantu obat dan pangan warga terpapar COVID-19

Baca juga: Tim SAR cari pekerja tambang nikel terseret longsor di Morowali Utara


Penurunan level PPKM ke level 2, kata dr. Delis, juga merupakan bukti kerja sama dan dari banyak pihak terutama masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.

Oleh sebab itu ia berharap seluruh pihak terus menerapkan prokes dan tidak lengah meski kasus COVID-19 semakin berkurang.

"Jangan lengah. Singapura saja yang tadinya kasus COVID-19 sudah turun, kini tampak naik lagi," katanya.

Baca juga: Sulteng minta OPD terapkan strategi kesiapsiagaan berbasis gender

Baca juga: Enam kru KM Niaga Sari ditemukan selamat di perairan Donggala Sulteng


Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021