Satgas Pamtas seperti bagian dari keluarga kami
Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) - Personil Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif 144/JY ikut dalam
tradisi nugal padi atau menanam padi secara tradisional yang dilakukan suku Dayak di perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Sintang Kalimantan Barat.

"Personil Satgas Pamtas ikut dalam tradisi nugal padi masyarakat suku Dayak yang sudah dilakukan turun temurun. Kami melihat dari tradisi itu memiliki nilai semangat gotong royong dan rasa persatuan masyarakat," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/JY Letkol Inf Andri Suratman, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.

Ia menjelaskan, personil Satgas terjun langsung bersama warga untuk menanam padi tradisi nugal di Dusun Sungai Enteli Desa Neraci Jaya, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang yang berlangsung sejak Sabtu (16/10).

"Masyarakat saling membantu bergotong royong menanam padi dari ladang satu ke ladang yang lainnya secara bergantian, tradisi peninggalan nenek moyang suku Dayak itu menunjukkan bahwa masyarakat hidup dengan rasa kebersamaan dan kekeluargaan dengan semangat gotong royong," ucap Andri.

Baca juga: Satgas TNI prakarsai budi daya lele di perbatasan RI-PNG
Baca juga: Satgas Pamtas RI-Timor Leste bantu warga bangun bak penampungan air
Anggota Satgas Pamtas Yonif 144/JY membantu masyarakat suku Dayak menanam padi secara tradisional di ladang (nugal padi) di Desa Neraci Kecamatan Ketungau Hulu perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Sintang Kalimantan Barat, Sabtu (16/10/2021). ANTARA/HO-Pem Yonif 144/JY/am.

Ia menjelaskan, kehadiran anggota Satgas Pamtas Yonif 144/JY ikut serta nugal padi, salah satu wujud kedekatan TNI dengan rakyat sehingga terwujud kemanunggalan TNI.

Salah satu pemilik ladang Tinus (45) warga Desa Neraci Kecamatan Ketungau Hulu mengatakan nugal padi warisan peninggalan nenek moyang mereka yang sampai saat ini masih terus dipertahankan dengan cara berladang.

"Ladang kami tanami padi untuk memenuhi kebutuhan beras, saat menugal padi kami juga menggelar ritual adat sebelum benih padi kami tanam," jelas Tinus.

Ia juga berterima kasih, kepada anggota Satgas Pamtas yang ikut serta bersama masyarakat adat berbaur, sehingga terjalin rasa kekeluargaan antara masyarakat dan TNI.

"Kami merasa Satgas Pamtas seperti bagian dari keluarga kami selaku masyarakat biasa tidak ada batas, saling membantu dan bersenda gurau," kata Tinus.

Baca juga: Satgas TNI bantu operasi katarak warga di perbatasan RI-PNG
Baca juga: Satgas Pamtas melatih wawasan kebangsaan siswa SMP perbatasan

 

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021