Jakarta, 1 April 2011 (ANTARA) - PT Timah (Persero) Tbk hari ini menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2010. Perseroan mencatat laba bersih tahun 2010 sebesar Rp947,9 miliar atau Rp188,3,- per saham, lebih tinggi 203% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2009 sebesar Rp313,8 miliar atau Rp62,- per saham. Lebih tingginya laba bersih Perseroan pada tahun 2010 tersebut disebabkan oleh kenaikan kinerja penjualan perseroan akibat dari naiknya harga logam timah dunia terutama pada tengah tahun kedua 2010.

     Pada pertengahan triwulan ketiga harga logam timah dunia merangkak naik pada kisaran US$22.000 per metrik ton dari sebelumnya yang berada pada kisaran US$16.000 per metrik ton pada triwulan I dan II. Akibatnya berdampak pada kenaikan margin usaha perusahaan pada akhir kuartal keempat 2010.

     Tinjauan Operasi

     Harga tertinggi logam timah dunia selama tahun 2010 adalah 27.600 US$/Mton dan terendah adalah 14.950 US$/MTon dengan harga rata-rata sebesar 20.447 US$/Mton, naik 50% dari harga rata-rata logam timah dunia tahun 2009 sebesar 13.608 US$/Mton. Sementara Kurs rata-rata nilai tukar Dolar AS tahun 2010 sebesar Rp9.169,-/US$ dan pada tahun 2009 sebesar Rp10.302,-/US$.

     Produksi logam timah tahun 2010 adalah sebesar 40.413 mton, atau 10% lebih rendah dibandingkan dengan produksi tahun 2009 sebesar 45.086 mton. Penurunan volume produksi logam di mana sebagian produksi memanfaatkan produk bijih yang dihasilkan dan persediaan bijih yang ada memiliki konsekuensi penurunan volume terak (barang dalam proses) sebesar 25% dari sebelumnya pada tahun 2009 sebesar 8.215 ton menjadi 6.197 ton pada tahun 2010.

     Total produksi bijih timah tahun 2010 sebesar 37.615 ton Sn, relatif sama dengan produksi bijih timah tahun 2009 sebesar 37.701 ton Sn. Kontribusi terbesar bijih dari tambang darat yakni sebesar 17.172 ton Sn pada tahun 2010 lebih rendah 12% jika dibandingkan tahun 2009 sebesar 19.493 ton Sn. Sedangkan produksi bijih dari penambangan lepas pantai mengalami kenaikan pada tahun 2010, dengan penambahan alat produksi laut (KIP), maka rasio dari produksi laut terhadap total produksi meningkat dari 48% menjadi 56%. Hal ini merupakan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada produksi tambang darat.

     Tinjauan Keuangan

     Laba Kotor Perseroan tahun 2010 mencapai Rp1.924,1 miliar atau 67% lebih tinggi dibandingkan laba kotor tahun 2009 sebesar Rp1.153,0 miliar, dan beban pokok pendapatan lebih rendah sebesar 2% pada tahun 2010 dibandingkan tahun sebelumnya.

     Laba usaha lebih tinggi 90% dari Rp688,5 miliar tahun 2009 menjadi Rp 1.310,8 miliar, dan laba sebelum pajak lebih tinggi 105% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp549,2 miliar menjadi Rp1.127,3 miliar.

     Total Aktiva Perseroan naik sebesar 21% dari Rp4.855,7 miliar menjadi Rp5.881,1 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh naiknya total aktiva lancar sebesar 29% dari Rp3.173,2 miliar tahun 2009 menjadi Rp 4,108.9 miliar pada tahun 2010. Kontribusi terbesar kenaikan total aktiva lancar ini berasal dari kenaikan jumlah piutang usaha yang dimiliki perseroan yang naik sebesar 84% dari sebelumnya sebesar Rp470,4 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 865,8 miliar pada tahun 2010.

     Hutang usaha turun sebesar 37% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp351,2 miliar menjadi Rp220,8 miliar. Total ekuitas naik 23% menjadi sebesar Rp4.202,8 miliar pada tahun 2010 dibandingkan Rp3.430,1 miliar pada tahun 2009.

     Kondisi Saat Ini dan Prospek ke Depan
    
     PT Timah (Persero) Tbk memperkirakan konsumsi logam timah dunia pada tahun 2011 akan mengalami kenaikan sekitar 10 % dari tingkat konsumsi pada tahun 2010 sebesar 330.000 ton. Hal ini dilihat dari mulai pulihnya daya beli konsumen terutama terhadap produk-produk consumer goods dan elektronik. Dengan demikian diperkirakan produksi logam timah pada 2011 akan meningkat menjadi 345.000 ton namun masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah permintaan pada tahun 2011 yaitu sekitar 370.000 ton. Sedangkan harga rata-rata logam timah tahun 2011 yang diterima perseroan diprediksi sekitar US$ 23.000 /ton.

     Rencana perusahaan untuk meningkatkan pendapatan yang berasal dari produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi tengah berjalan dengan baik. Pengembangan produk premium timah yang memiliki kadar Sn lebih tinggi dari standar LME dengan brand "Banka" masih terus ditingkatkan. Saat ini kontribusi penjualan produk premium timah dengan kadar SN di atas 99.90% telah mencapai 60% dari total seluruh penjualan.

     Selain itu perusahaan juga tengah mengembangkan produk hilir timah yang memiliki margin yang lebih signifikan. Salah satunya adalah pembangunan pabrik timah chemical yang berlokasi di Cilegon, Banten. Pabrik yang memiliki kapasitas produksi sebesar 10.000 ton per tahun ini nantinya akan terus dikembangkan lagi sehingga kapasitas produksinya dapat meningkat dari tahun ke tahun.

     *) Laporan Keuangan Konsolidasian PT Timah (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009, juga tersedia di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), Gedung Bursa Efek Indonesia.

     Untuk keterangan lebih lanjut hubungi:

     Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat
     Telepon    :  +62 (21) 2352 8000
     Faksimili   :  +62 (21) 344 4012
     e-mail       :  corsec@pttimah.co.id
     Website    :  www.timah.com

Pewarta: Adityawarman
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011