Batam (ANTARA) - Pemerintah Indonesia bakal membangun mercusuar dengan struktur permanen di Pulau Karang Singa di Provinsi Kepulauan Riau yang berhadapan dengan Pulau Karang Tengah Malaysia, demi menjaga kedaulatan NKRI.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan poin terpenting dari pembangunan mercusuar Pulau Karang Singa adalah agar tidak terlalu timpang dengan infrastruktur yang telah dibangun Pemerintah Malaysia di Pulau Karang Tengah atau Middle Rock.

"Poin pentingnya adalah jangan jomplang. Di Malaysia mereka sudah membangun struktur permanen, sementara wilayah kita itu hanya ada 'buoy' saja. Belum permanen," kata Menteri Tito usai meninjau lokasi Pulau Karang Singa dan Karang Selatan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis.

Ia mengatakan di Middle Rock Malaysia, telah terbangun struktur permanen, bahkan terdapat helipad. Sedangkan di Pulau Karang Singa hanya ada pelampung yang ukurannya kecil.

"Oleh karena itu kita harus menjaga kedaulatan. Ini menyangkut wilayah teritorial, banyak sekali implikasinya," kata Tito.

Baca juga: Kendalikan abrasi, Presiden Jokowi tanam mangrove di pulau terdepan Bengkalis

Baca juga: Wamen ATR: Pemerintah segera sertifikasi pulau-pulau terluar-terdepan


Apalagi Pulau Karang Singa terletak di Selat Malaka, salah satu yang jalur lalu lintas laut terpadat di dunia. "Choke point" yang sangat penting, maka harus dijaga dan diberi tanda bahwa itu merupakan wilayah NKRI.

Untuk tahap awal, Kemenhan akan membangun mercusuar dengan bendera merah putih. Kemudian dilanjutkan dengan platform yang lebih permanen oleh Kemenhub.

"Kita ingin menjaga kedaulatan kita, jangan sampai seperti Sipadan Ligitan. Tidak boleh ada satu jengkal pun wilayah kita yang berkurang," ucap dia.

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Pertahanan Herindra menyatakan menyatakan pihaknya akan melakukan pembangunan di Pulau Karang Singa segera.

"Mungkin bulan-bulan ini, nanti kira-kira Februari setelah cuaca agak bagus kita akan segera membangun mercusuar di tempat itu memastikan bahwa wilayah itu tidak akan hilang dari NKRI," ujarnya.

Baca juga: LIPI gelar ekspedisi di delapan pulau terdepan

Menurut dia, wilayah itu memiliki potensi sengketa, karenanya harus dijaga agar tidak hilang.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyatakana pihaknya konsisten menjaga kedaulatan negara. Apalagi di Kepri terdapat sejumlah pulau terdepan NKRI.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022