Festival Tunas Bahasa Ibu diharapkan dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi anak-anak milenial, di mana kegiatan revitalisasi bahasa daerah disiapkan dalam berbagai lomba
Ambon (ANTARA) - Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra (Pusbanglin) Badan Bahasa Kemendikbudristek, Imam Budi Utomo mengatakan bahwa Festival Tunas Bahasa Ibu di Provinsi Maluku merupakan rangkaian mengawal revitalisasi bahasa daerah.

"Juga sebagai bagian utama dalam program Merdēka Belajar Episode ke 17, yang bertujuan untuk melestarikan bahasa dan sastra," katanya, di Ambon, Sabtu.

Kantor Bahasa Provinsi Maluku melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu sebagai sarana pelestarian bahasa daerah, sekaligus rangkaian kegiatan revitalisasi bahasa daerah.

Ia menyatakan Festival Tunas Bahasa Ibu diharapkan dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi anak-anak milenial, di mana kegiatan revitalisasi bahasa daerah disiapkan dalam berbagai lomba.

"Kami juga memberikan apresiasi atas partisipasi, kerja sama, dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Maluku yang telah membantu menyukseskan kegiatan tersebut, " kata Imam Budi Utomo.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Syahril mengatakan, festival ini merupakan puncak dari rangkaian acara revitalisasi bahasa di tiga kabupaten.

Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk lomba-lomba untuk siswa tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

"Ada enam lomba yang digelar di antaranya pidato, berturur, pantun, puisi dan 'standup comedy'," katanya

Pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu juga menampilkan ekshibisi dari tiga kabupaten dalam bentuk drama kolosal dengan menggunakan bahasa daerah, musikalisasi puisi, tarian serta dimeriahkan penyanyi Justy Aldrin dan Toton Caribo, demikian Syahril.

Baca juga: Peneliti: Bahasa asli daerah di Maluku terancam punah

.Baca juga: Enam finalis dinobatkan duta bahasa oleh Kantor Bahasa Maluku

Baca juga: Kantor Bahasa Provinsi Maluku: Lindungi bahasa daerah dari kepunahan

Baca juga: Duta Bahasa Maluku bagikan praktik baik revitalisasi bahasa daerah


 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022