Bandung (ANTARA News) - Warga Kota Kembang, Bandung, mendapat suguhan perpaduan budaya Sunda dan Tionghoa dalam kirab budaya "Cap Go Meh" di kawasan Cibadak, Sabtu.

Kirab yang diikuti seribuan peserta pawai itu berangkat dari depan Vihara Dharma Ramsi lalu berkeliling menyusuri beberapa ruas jalan di kawasan itu. 

Selain barongsay, liong, dan mobil hias, kirab juga dimeriahkan atraksi budaya khas Tanah Priangan. Alunan musik khas Sunda bersahutan dengan musik Tionghoa selama kirab.

"Ada kolaborasi di sini, semuanya menyatu dan harmonis," kata Walikota Bandung, Dada Rosada, yang memimpin rombongan kirab dengan menaiki delman.

Ribuan warga berdiri di sepanjang jalur kirab budaya yang berlangsung mulai pukul 15.20 WIB itu. Mereka memberikan tepukan tangan untuk peserta kirab yang melakukan aksi sepanjang jalan.

Penonton bahkan rela berjalan kaki dua kilometer untuk mencapai kawasan Cibadak dan meninggalkan kendaraan mereka di lokasi parkir di luar kawasan itu yang petang itu dibebaskan dari kendaraan yang parkir.

"Saya berjalan kaki dari Alun-Alun Bandung untuk melihat kirab ini, terpaksa jalan dulu karena di sini dibebaskan dari parkir kendaraan," kata Maulana, salah seorang pengunjung.

Penutupan jalan raya untuk kegiatan kirab itu menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan di kawasan Astanaanyar, Kalipah Api, Jl Otista serta beberapa jalan lainnya yang menuju ke kawasan Cibadak dan Jalan Sudirman.

Aparat kepolisian dari Polrestabes Bandung berusaha mengatur lalu lintas untuk mengurangi kemacetan akibat agenda budaya tahunan itu.

(S033)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013