Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Ratusan pemudik dari Pulau Jawa masih memilih bermalam di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dengan beralasan takut tidak kebagian bus serta khawatir bermalam di Terminal Induk Rajabasa, Kota Bandarlampung.

Berdasarkan pantauan ANTARA di Bakauheni Lampung Selatan, Rabu, ratusan pemudik sejak diinihari masih menginap di Pelabuhan Bakauheni karena merasa khawatir keamanan jika tiba di Terminal Induk Rajabasa pada malam hari.

Mereka beranggapan keamanan di Terminal Rajabasa belum sepenuhnya aman sehingga sebagian besar pemudik masih memilih untuk tetap bermalam di pelabuhan laut tersebut.

Joni (40), salah seorang pemudik menyebutkan, lebih baik memilih bermalam di Bakauheni hanya untuk sekedar menunggu pagi untuk melanjutkan perjalanan ke Rajabasa.

"Kalau melanjutkan perjalanan malam ke Rajabasa khawatir belum ada bus yang menuju Metro," ujar dia.

Hal senada dikatakan oleh pemudik lainnya, Misla (36) memilih tetap bermalam di Pelabuhan Bakauheni karena khawatir untuk melanjutkan perjalanan ke Terminal Rajabasa.

"Saya masih takut mas, untuk melanjutkan perjalanan ke terminal, ya lagian besok juga masih sempat sampai di rumah sebelum Lebaran," ujar pemudik yang menuju Kabupaten Tanggamus itu.

Ia juga menyebutkan, sengaja menginap agar pagi ini bisa melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan dan sampai di rumah tepat pada malam takbir.

"Sekalian menunggu takbir saja biar pas," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan di Provinsi Lampung memfasilitasi angkutan bus gratis untuk pemudik yang bermalam di Bakauheni, agar tetap meneruskan perjalanan ke Terminal Rajabasa.

"Bus gratis ini disediakan untuk mengangkut pemudik yang masih tersisa dan bermalam di Pelabuhan Bakauheni," kata Wakil Kepala Kepolisian Resort (Wakapolres) Lampung Selatan, Kompol Yonirizal Khofa didampingi Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni, AKP Harto Agung Cahyono, di Bakauheni, Selasa (6/8) malam.

Menurut Yonirizal, kebijakan itu dilaksanakan untuk meminimalkan adanya kesan seram dan menakutkan bagi pemudik saat berada di Terminal Induk Rajabasa di Kota Bandarlampung, sehingga mereka tidak lagi harus bermalam di Pelabuhan Bakauheni.

"Selama ini banyak pemudik yang masih ketakutan atas kondisi keamanan di Terminal Rajabasa, sehingga dengan bantuan armada polisi ini diharapkan dapat mengurangi penilaian buruk tersebut," kata dia.

Berdasarkan data Posko Mudik PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASPD) Indonesia Ferry pemudik di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan yang akan menyeberang ke Pelabuhan Merak Banten mencapai 196.000 orang sejak tanggal 1 hingga 6 Agustus 2013.

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013