Kemandirian pangan akan terwujud jika kita mampu mengulang kembali kejayaan pergulaan nasional seperti tahun 1929,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) HM Arum Sabil mengemukakan berdasarkan pengalaman, maka kemajuan industri gula nasional merupakan awal dari kemandirian pangan.

"Kemandirian pangan akan terwujud jika kita mampu mengulang kembali kejayaan pergulaan nasional seperti tahun 1929," katanya dalam perbincangan dengan wartawan di Jakarta, Minggu.

Arum Sabil lebih lanjut menjelaskan, jika semua pabrik gula mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi gula lokal, maka ancaman apa pun, termasuk melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak akan menjadi masalah, bahkan sebaliknya bisa menjadi berkah.

Pabrik gula yang berdaya saing itu sendiri perlu didukung hasil panen tebu yang baik. Di sisi lain, tanaman tebu yang bagus umumnya akan mendorong berkembangnya tanaman palawija, termasuk kedelai, sehingga kesemuanya akan dapat mewujudkan kemandirian pangan.

"Salah satu kunci suksesnya negara adalah jika kemandirian pangan sudah terjamin. Jika sudah demikian keadaannya, apa pun ancamannya, termasuk melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika tidak akan menjadi masalah," kata Ketua Umum APTRI itu.

Sementara itu Indonesia pada 1929 tercatat pernah mengalami kejayaan industri gula, sehingga Indonesia ketika itu menjadi negara pengekspor gula kedua di dunia setelah Kuba.

Tetapi kejayaan tersebut hanya tinggal sejarah. Perang dunia II menyebabkan kehancuran pabrik-pabrik gula di dalam negeri. Kemudian sejak tahun 1976 Indonesia harus mengimpor kebutuhan gula nasionalnya.

Pada bagian lain, pimpinan APTRI yang juga Wakil Ketua Dewan Gula Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) itu mengemukakan, tidak lama lagi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bakal memiliki pabrik gula yang modern dan berdaya saing.

"Jika sudah beroperasi, maka Banyuwangi akan mampu memproduksi gula sekelas rafinasi, dan Pabrik Gula Glenmore di daerah itu akan menjadi pabrik gula masa depan di Indonesia. Kabar baik ini kami laporkan ke Menteri BUMN (Rini Soemarno,red) ," kata pemrakarsa pendirian Pabrik Gula Glenmore itu.

Jika Pabrik Gula Glenmore berhasil menjamin rendemen tebu petani, Arum Sabil merasa yakin pabrik-pabrik gula lainnya akan mengikuti, bahkan rendemen 10 persen akan sangat mudah dicapai pabrik-pabrik gula lainnya.

Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015