Jakarta (ANTARA News) - Sherina berkomentar tentang masalah pemalakan di Bandung yang dia laporkan ke Wali Kota Bandung Ridwan Kamil lewat akun Twitter pada Minggu (20/9).

Putri kedua Triawan Munaf itu mengunggah lima postingan pernyataan lewat akun Instagram @sherinasinna, Rabu pagi.

Dalam foto pertama dia menyatakan menulis pernyataan tersebut "karena banyaknya permintaan wawancara dan pertanyaan dari teman-teman ataupun komentar2 tidak sensitif dari para troll di twitter mengenai kejadian pemalakan ini."

"Kalau kamu bilang, 'ah cuman dipalak doang. Lebay banget sih.' Selamat. Anda tidak punya empati. Waktu itu saya sedang bersama ibu saya dan dikepung sekitar 20 motor lebih, terang saja saya 'lebay' akan isu ini. Saya 'lebay' dan ngetwit ujung2nya ke depannya demi keamanan kita semua, termasuk kamu yang bilang saya lebay," tulisnya.

Dia juga mengemukakan bahwa dia menuliskan kejadian pemalakan yang dia alami di Twitter agar masalah itu mendapat perhatian.

"Memang saya caper, ya, caper untuk isu keamanan. Selebihnya Anda bisa lihat sendiri, saya sudah jarang sekali ngetwit. Hanya untuk ngetwit hal2 yang menurut saya penting. Kalau dibilang 'curhat' di twitter agak kurang tepat, lihat saja sejarah twit saya akhir2 ini."

"Kenapa saya mention Pak Emil? Karena saya tahu Beliau aktif di sosial media dan mudah-mudahan isu ini bisa lansung dapat perhatian beliau dan warga Bandung bisa waspada. Serta, mudah2an bisa ditangani langsung oleh beliau yang punya kuasa dan powernya. Maka di twit kedua saya bilang 'Mohon perhatian polisi ya Kang'," tulis Sherina.

Dia juga mengatakan bahwa alasan pertamanya menuliskan pengalaman itu adalah karena Cihampelas merupakan tempat ramai pengunjung sehingga kejadian semacam pemalakan seharusnya tidak terjadi.

"Jangan sampai ada org lain yang tertimpa musibah yang sama. Maka saya harus let the Wali Kota know (membuat Wali Kota tahu) mengenai isu ini. Followers saya cukup banyak di twitter, dan mudah2an dengan ngetwit ini saya bisa menyebarkan informasi yang saya nilai penting dengan cepat."

"Maaf sekali kalau di saat panik setelah dipalak 10 menit sebelumnya saya terlalu bodoh untuk lapor ke Wali Kota instead of (alih-alih) polisi. Di momen itu saya gak kepikiran untuk usut kasus yang menimpa saya dan ibu saya. Saya kepikiran untuk awareness orang-orang dan keamanan dikedepannya. Yang penting saya lapor secepatnya, pikir saya."

Dalam pernyataan terakhirnya, Sherina menulis ucapan terima kasih kepada pengikutnya di media sosial yang memberikan perhatian dan berharap orang-orang lebih berhati-hati dan waspada agar tidak mengalami hal yang sama.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015