Bantul (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sebuah bangunan rusak ringan akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 5,6 skala Richter pada Rabu (11/11) pukul 18.45 WIB.

"Ada sebuah bangunan yang gentingnya berjatuhan dan menimpa asbes bangunan dapur," kata petugas operator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul Rochim di Bantul, Kamis.

Menurut dia, bangunan yang rusak ringan karena terdampak gempa yang berpusat di 120 kilometer barat daya Bantul itu adalah UPTD Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) di Dusun Jarakan, Desa Panggungharjo, Sewon.

Pihaknya mencatat, sedikitnya ada 10 genting bangunan berlantai tiga yang terjatuh dan menimpa asbes dapur, kondisi tersebut mengakibatkan asbes ruang dapur yang terletak di sisi paling selatan bangunan UPTD mengalami rusak.

Selain itu, kata dia, gempa tersebut juga menyebabkan tembok dapur dan bangunan utama UPTD retak-retak."Tim langsung memberikan assesment usai menerima laporan. Dan Alhamdulillah, tidak ada yang terluka," katanya.

Menurutnya, tidak ada bangunan lain yang mengalami kerusakan, namun pihaknya tetap mengingatkan agar warga Bantul waspadai gempa, karena Bantul termasuk wilayah yang rawan gempa karena berada di atas pertemuan lempengan bumi.

"Yang perlu diwaspadai lagi adalah bangunan yang tidak kokoh, karena berpotensi roboh ketika ada gempa," katanya.

Sementara itu, salah satu pegawai UPTD BPSDMP Martini mengatakan, saat gempa terjadi pada Rabu (11/11) petang masih ada kegiatan di UPTD, sehingga sekitar 30 orang yang berada di ruangan langsung lari berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.

"Saya sendiri kaget setelah mendengar suara krosak-krosak, ternyata gempa. Dan setelah saya cek (usai gempa), asbes di dapur ada yang jebol, namun sekarang sudah diperbaiki agar tidak kehujanan," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015