Serang (ANTARA News) - Ribuan peziarah dari berbagai daerah memadati objek wisata religi di Provinsi Banten untuk memanfaatkan libur panjang sejak Kamis hingga Minggu.

Dari pantauan, Minggu,  ribuan peziarah memadati sejumlah objek wisata religi di Provinsi Banten. Mereka datang bersama keluarga dan rombongan dengan menggunakan mobil pribadi dan bus pariwisata.

Mereka yang datang ke tempat itu, tidak hanya dari pelosok wilayah Provinsi Banten, tapi juga dari berbagai kota di luar Banten, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Bandung, bahkan ada yang dari Pulau Sumatra.

Pengunjung memadati sejumlah lokasi wisata religi sejak pagi hingga siang, seperti Masjid Agung Banten Lama dengan berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanudin.

Selain berziarah ke makam Sultan Hasanudin, mereka  juga mendatangi museum situs purbakala yang lokasinya tidak jauh dari Masjid Agung Banten Lama.

Pengunjung juga memadati objek wisata religi Makam Syech Mansyur Cikadueun, Batu Quran, Gunung Santri, serta makam Asnawi Caringin Kabupaten Pandeglang.

"Kami bersama rombongan majelis taklim mengunjungi sejumlah obyek wisata religi untuk berziarah," kata Muhammad Soleh, warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak saat ziarah di Makam Sultan Maulana Hasanudin.

Ia bersama rombongan mendatangi kawasan Banten Lama untuk mengenang perjuangan Sultan Maulana Hasanudin sebagai penyebar agama Islam di Tanah Air.

Selain itu, ia juga melihat museum kepurbakalaan pada abad 16 sebagai peninggalan sejarah Sultan Maulana Hasanudin.

Pada kesempatan itu, dia melihat-lihat koleksi yang dipajang sebagai bukti sejarah di tempat itu seperti berbagai jenis senjata , gerabah, keramik, dan juga koin mata uang kuno.

Suhendri, peziarah yang warga DKI Jakarta mengaku dirinya bersama keluarga mendatangi objek wisata Makam Syech Mansyur Cikadueun Kabupaten Pandeglang untuk berziarah pada libur akhir pekan.

Ziarah ke Makam Syech Mansyur, katanya, tradisi yang sudah lama dilakukannya bersama keluarga.

"Saya asli warga Pandeglang, namun tinggal di Jakarta. Jadi, melakukan ziarah ke sini sudah menjadi tradisi keluarga," ujarnya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016