Pontianak (ANTARA News) - Banjir bandang melanda lima kecamatan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat menyebabkan sedikitnya 300 rumah terendam dan sebagian warga mengungsi.

"Sejumlah daerah memang sudah terendam banjir. Ketinggian air bervariasi sesuai dengan lokasi pemukiman. Ada yang mencapai pinggang dan ada pula lutut orang dewasa," kata Kasubbid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bidang Penanggulangan Bencana BLHPBD Kabupaten Mempawah, Didik Sudarmanto, Senin.

Wilayah yang terkena dampak banjir bandang antara lain Dusun Tekam dan Telayar, Desa Sejegi Kecamatan Mempawah Timur, Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir, Desa Peniti Dalam I dan Peniti Dalam II Kecamatan Segedong dan Desa Sepang serta Desa Toho Hilir Kecamatan Toho.

Dari data yang dihimpun di Kecamatan Toho, sedikitnya 155 unit rumah warga yang terendam banjir. Kecamatan Mempawah Hilir lebih dari 40 rumah. Kecamatan Mempawah Timur 60 rumah dan Kecamatan Segedong lebih dari 30 rumah.

Ketinggian air yang merendam pemukiman dan rumah warga di sejumlah kecamatan itu diperkirakan masih akan naik hingga sepekan mendatang.

"Kita akan terus memantau perkembangan di lapangan, hingga memudahkan proses penanganan dan penanggulangan terhadap korban," ujar Didik.

Saat ini debit air di daerah aliran sungai Mempawah dari hulu masih tinggi akibat intensitas hujan dalam sepekan terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan wilayah hulu DAS Mempawah dari Karangan, Kabupaten Landak hingga Hilir meluap dan merusak lahan pertanian dan ternak masyarakat dipedesaan, seperti di Menjalin, Toho, Sadaniang, Mempawah Hilir, dan wilayah Mempawah Timur.

"Bantuan logistik hari ini sudah didistribusikan. Bantuan sudah disalurkan ke Dusun Tekam dan Telayar, kemudian dilanjutkan ke Desa Pasir dan Toho Hilir," kata Didik.

Selain penanganan terhadap korban banjir, Pemerintah Kabupaten Mempawah melalui BLHPBD menyiapkan fasilitas perahu karet khusus Desa Pasir dan Desa Peniti Dalam.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo dan Aries Zaldi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016