Kalau bapak (suami) membawa bungkusan berisi uang, di luar uang (gaji) yang diterima per bulan. Ibu harus bertanya, uang ini dari mana? Jangan sampai suami kena OTT KPK
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan yang hadir pada acara organisasi para istri polisi hari ini, meminta para ibu Bhayangkari mewaspadai pemberian gratifikasi.

"Pejabat negara tidak boleh menerima gratifikasi karena pemberian itu biasanya diberikan untuk mempengaruhi kebijakan atau keputusan pejabat yang diberi gratifikasi," kata Basaria dalam seminar bertajuk Peran Serta Bhayangkari Dalam Upaya Pencegahan Korupsi di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan gratifikasi adalah pemberian terkait jabatan atau posisi seseorang. Basaria mencontohkan, untuk memudahkan membedakan pemberian gratifikasi dengan hadiah biasa.

"Kalau kita bukan pejabat, kira-kira dia ngasih sesuatu enggak ke kita?" kata Basaria.

Basaria mengatakan bila seorang pejabat menerima pemberian yang diduga gratifikasi, maka harus segera melaporkannya ke KPK untuk dianalisis lebih lanjut.

Basaria meminta para istri polisi ini untuk bersedia menjadi agen perubahan dalam mencegah tindakan korupsi.

"Jadilah agen-agen perubahan dalam pencegahan tindak pidana korupsi," ujar Basaria.

Dengan adanya kesadaran dari para istri polisi, Basaria optimistis korupsi di Kepolisian dapat dicegah.

Ia juga optimistis perempuan mampu menjadi agen perubahan karena perempuan lebih mengutamakan kejujuran dibanding laki-laki.

Basaria meminta peran ibu Bhayangkari untuk kritis jika suami mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari biasanya.

"Kalau bapak (suami) membawa bungkusan berisi uang, di luar uang (gaji) yang diterima per bulan. Ibu harus bertanya, uang ini dari mana? Jangan sampai suami kena OTT KPK, baru menyesal," tegas dia.

Basaria pun berpesan agar wanita mampu mencegah dirinya tidak terlibat dalam tindak pidana korupsi karena dalam catatan kasus korupsi yang ditanganinya di KPK, ada istri dari suami yang terlibat korupsi ternyata ikut menerima uang hasil korupsi suaminya dan mengaku tidak tahu asal uang itu.

"Padahal seharusnya tahu, masa ada uang miliaran masuk ke rekeningnya enggak tahu itu asalnya dari mana," tukasnya.

Seminar antikorupsi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-64 Tahun 2016.

Basaria menyematkan pin bertuliskan "Saya Perempuan Anti-Korupsi" kepada Ketua Umum Bhayangkari, Tri Suswati Karnavian secara simbolis.

***2*** (T.A064)

(T.A064/B/C004/C004) 30-09-2016 15:10:54

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016