Lebak, Banten (ANTARA News) - Budaya masyarakat Baduy menjadi item pariwisata unggulan Kabupaten Lebak dalam menggenjot pengunjung wisatawan domestik dan mancanagara.

"Kami optimistis destinasi wisata Baduy akan menjadikan unggulan juga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," kata Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan dan Perekonomian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Iman Hidayat di Lebak, Minggu.

Pemerintah daerah kini memokuskan pembangunan infrastuktur ke kawasan wisata Baduy di Kecamatan Leuwidamar di Kabupaten Lebat atau kurang lebih 30 kilometer dari Rangkasbitung.

Pembangunan infrastruktur ktu sudah direalisasikan antara lain dengan pembetonan jalan Kalanganyar-Cimarga, sedangkan sisanya jalan Cimarga-Baduy selesai pada 2017.

Selain budaya Baduy, Lebak juga mengandalkan pesisir Pantai Sawarna yang sangat cocok digunakan lokasi olahraga jetsky dan selancar karena ombaknya yang besar.

Ketua Bidang Humas Wadah Musyawarah Masyarakat Baduy Tono Soemarsono sangat mendukung pengembangan destinasi budaya masyarakat Baduy.

"Wisata budaya Baduy memiliki nilai jual yang mendunia seperti kehidupan komunitas suku Aborigin di Australia, suku Amish di Amerika Serikat atau suku Inca di Manchu Pichu Peru," katanya.

Masyarakat Baduy hingga kini masih mempertahankan adat istiadat dan menolak kehidupan modern.

Hutan seluas 5.100 hektare yang dihuni warga Baduy adalah kawasan tanpa jalan, jaringan listrik, televisi, radio dan kendaraan.

"Banyak para antropolog datang ke Baduy untuk melakukan penelitian," katan Tono.

Pewarta: Mansyur
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016