Bengkulu (ANTARA News) - Ujian nasional berbasis komputer oleh pelajar SMP Negeri 12 Kota Bengkulu sempat terganggu putusnya jaringan internet sehingga pelaksanaan ujian terhenti selama 30 menit.

"Jaringan sempat terputus beberapa saat dan petugas langsung mengontak petugas PT Telkom dan kondisi bisa segera diatasi," kata Kepala SMP Negeri 12 Kota Bengkulu, Susnaini Julita di Bengkulu, Rabu.

Para pelajar SMP Negeri 12 Kota Bengkulu menumpang ke SMA Negeri 2 Kota Bengkulu untuk melaksanaan UNBK, sebab fasilitas di sekolah mereka belum memadai.

Ada tiga ruangan yang dipakai untuk pelaksaaan ujian nasional yang diikuti 249 orang pelajar sekolah menengah pertama tersebut yang dibagi ke dalam tiga sesi.

Ketersediaan sarana dan prasarana di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu membuat SMP tersebut membawa siswa-siswanya  ke sekolah itu untuk mengikuti UNBK sebab fasilitas komputer di SMP Negeri 12 masih minim.

"Sekolah kami belum punya fasilitas jadi menumpang ke SMA Negeri 2 yang memiliki 105 unit komputer," ujarnya.

Menurut dia, kondisi jaringan internet di luar kendali penyelenggara ujian, dan insiden tersebut seharusnya menjadi bagian dari evaluasi menyeluruh pelaksanaan UNBK tahun ini.

Ia mengatakan, pelaksanaan UNBK tidak bisa hanya diserahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tapi juga menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika serta PT PLN.

Sementara Ketua Panitia Ujian Nasional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Raden Wahyu Dharma Priatna mengatakan secara umum pelaksanaan UNBK dan ujian berbasis kertas pensil yang diikuti 42 ribu pelajar SMP sederajat di daerah ini berjalan lancar.

"Hanya sedikit kendala soal jaringan dan sudah bisa diatasi langsung oleh tim," katanya.

Ia mengatakan ada 26 SMP sederajat yang untuk pertama kali menggelar UNBK di daerah itu. Dari 26 sekolah tersebut, 13 sekolah terdapat di Kota Bengkulu dan sisanya tersebar di sejumlah kabupaten.

Baca juga: (UNBK SMP Surabaya sempat alami gangguan teknis)

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017