Situbondo (ANTARA News) - Ratusan penumpang kapal cepat gratis di Pelabuhan Feri Jangkar Situbondo, Jawa Timur, terlantar pasca Kapal Motor Bahari Ekspres 9C mengalami kandas di Perairan Laut Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, pada Sabtu (17/6) sore.

"Kami bersama sudah tiga hari menginap di ruang tunggu pelabuhan dan kami mendapatkan 10 tiket bersama keluarga lainnya. Informasinya kapal cepatnya masih sampai dengan sekarang dalam perbaikan di Pelabuhan Raas," ujar Rahma, salah seorang pemudik tujuan Pulau Raas di ruang tunggu Pelabuhan feri Jangkar Situbondo, Minggu sore.

Ia mengemukakan, memang sedikit kecewa karena ia bersama ratusan penumpang kapal cepat program Mudik Gratis Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur itu, pemudik harus menunggu berhari-hari di pelabuhan.

Kendati demikian, katanya, sejumlah pemudik yang sudah terdaftar dalam program Mudik Gratis Hari Raya Idul Fitri 2017 itu memaklumi terkait dengan KM Bahari Ekspres 9C yang mengalami kandas di Perairan Laut Raas pada jadwal keberangkatan kedua (trip kedua) pada Sabtu (17/6) sore.

"Tapi kami sekeluarga dan penumpang lainnya memaklumi karena ini musibah dan semoga saja Senin (19/6) besok kapal tersebut sudah bisa beroperasi lagi," katanya.

Sementara itu, Manajer Operasional KM Bahari Ekspres 9C Ahmad Zaenal Arifin mengatakan akan bertanggung jawab terhadap penumpang kapal yang saat ini telah menunggu di ruang tunggu Pelabuhan Feri Jangkar Situbondo.

"Informasi ABK kami di sana (Raas) saat ini sudah dilakukan perbaikan, karena akibat kapal kandas itu mengakibatkan propeller atau baling-balingnya rusak sehingga perlu diganti. Dan kalau berbicara kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah," katanya.

Ia menambahkan, sebagai bentuk tanggung jawab pihaknya akan memberikan makan buka puasa dan sahur bagi para pemudik penumpang kapal cepat mudik gratis program Pemprov Jatim itu.

"Karena pada hari ini masih dalam proses perbaikan, maka sekitar 360 pemudik di Pelabuhan Feri Jangkar Situbondo diperkirakan pada Senin (19/6) besok sudah dapat terangkut ke Pulau Raas," katanya.

Pewarta: Novi/Zumrotun
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017