Padang (ANTARA News) - Wagub Sumbar, Nasrul Abit meminta Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur Padang, memastikan tangki penyimpanan minyak sawit kasar atau sering disebut CPO milik perusahaan yang berada di pelabuhan, aman dari kebocoran.

"Kalau perlu diperiksa ulang agar tidak terjadi lagi kebocoran yang bisa mencemari laut," katanya dihubungi dari Padang, Jumat.

Ia menyebutkan itu terkait kebocoran tangki CPO milik PT Wira Innomascrude yang menyebabkan 50 ton minyak tumpah ke laut, Kamis (28/9).

Tumpahnya minyak ke laut tentu berpengaruh pada ekosistem laut, meski mungkin untuk CPO yang berupa minyak nabati, efeknya tidak terlalu buruk.

Karena itu, keamanan tangki minyak di pelabuhan harus benar-benar dipastikan.

Terkait limbah CPO yang tumpah ke laut ia meminta penanganannya dipercepat. Kalau bisa selesai hari ini.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar, Siti Aisyah mengatakan CPO merupakan minyak nabati yang tidak termasuk B3 (Bahan berbahaya beracun) hingga tidak terlalu berbahaya.

Namun jika jumlahnya terlalu banyak dan menutupi permukaan laut dalam waktu lama hingga menghalangi intrusi oksigen dan cahaya masuk ke laut, akan tetap membahayakan ekosistem laut.

"Yang terbaik adalah limbah minyak itu segera dibersihkan secepatnya," kata dia.

Saat ini pihaknya masih memantau dan meneliti efek tumpahnya CPO ke Teluk Bayur.

Sebelumnya, CPO milik PT Wira Innomas tumpah ke laut karena ada kebocoran di tangki penyimpanan sekitar pukul 10.00 WIB.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017