Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan saat ini jumlah pengguna narkotika dan obat - obatan terlarang (narkoba) di Jakarta jumlahnya diperkirakan lebih dari 500 ribu orang.

"Jadi diperkirakan lebih dari 500 ribu orang sekarang pengguna narkoba. Dan 40 persen adalah karyawan, 20 persen adalah siswa, ini informasi dari kepala BNNP DKI," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Selasa.

Selain itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sempat menyebutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir jumlah pengedar narkoba anak meningkat hingga 300 persen, katanya.

"Jadi dari sisi kasus dari 2014 kasusnya sebanyak 12.929 itu meningkat menjadi 17.300 tahun 2016. Dan peningkatan terbesar justru terjadi di lulusan universitas, naiknya lebih dari 400 persen," kata Anies.

Oleh sebab itu, Anies mengimbau warga DKI Jakarta turut berperan serta agar tak membiarkan jumlah itu semakin banyak.

"Bila di situ ditemukan kami tidak akan memberikan kompromi, zero tollerance. Karena ini anak-anak kita, masa depan kita. Dan tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya pergi pulang dalam kondisi terjerat masalah narkoba," kata Anies.

Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pemantauan dengan seksama terkait aktivitas peredaran narkoba.

"Di sisi lain kita juga akan mengaktifkan lewat RW siaga untuk memantau mencegah peredaran - peredaran narkoba di kampung -kampung. Itu kita akan kerjakan semua," kata Anies.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017