aya masih perintahkan prajurit untuk menempati Utikini kompleks dan Kimbeli kompleks. Kami mendapat informasi intelijen bahwa kelihatan kegiatan mereka belum selesai. Mereka masih mencari-cari celah dan peluang untuk mengganggu aparat keamanan dan PT
Timika (ANTARA News) - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit menegaskan para prajurit TNI hingga kini masih terus disiagakan di Kampung Utikini dan Kimbeli, Distrik Tembagapura, Mimika untuk menjaga dan mengamankan wilayah itu dari kemungkinan masuknya lagi kelompok bersenjata.

"Saya masih perintahkan prajurit untuk menempati Utikini kompleks dan Kimbeli kompleks. Kami mendapat informasi intelijen bahwa kelihatan kegiatan mereka belum selesai. Mereka masih mencari-cari celah dan peluang untuk mengganggu aparat keamanan dan PT Freeport," kata Pangdam Cenderawasih di Timika, Senin.

Pangdam menegaskan menjadi kewajiban bagi aparat TNI dan Polri untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat setempat dan seluruh karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktornya yang bekerja di wilayah Tembagapura dan sekitarnya.

Dalam rangka itu, katanya, tidak diperbolehkan seorang atau sekelompok orang mengganggu keamanan dan ketertiban atau berupaya mengoyak-oyak rasa ketenteraman wilayah itu.

Mayjen George Supit mengingatkan kelompok bersenjata agar tidak lagi melakukan tindakan dan perbuatan melawan hukum dan disarankan agar segera menyerahkan diri.

"Tidak usah macam-macam. Percuma. Mereka tidak akan menang. Saya yakinkan itu. Tujuan mereka tidak akan tercapai," ujar Jenderal bintang dua itu.

Pangdam mengakui aparat TNI dan Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas Terpadu telah melaksanakan misi kemanusiaan mengevakuasi ratusan warga sipil dari Kimbeli, Banti dan kampung-kampung sekitar itu yang selama lebih dari tiga pekan dikuasai kelompok bersenjata ke Timika dengan berhasil dan tuntas, meski dihadapkan pada situasi dan kondisi medan yang begitu sulit.

"Proses penyelamatan masyarakat yang disekap atau diisolasi oleh kelompok bersenjata bisa kita bebaskan seluruhnya tanpa satupun yang cedera. Untuk proses recovery pascapenyekapan, ada tahapan-tahapan yang akan dilalui. Kami berharap berperan aktif melayani masyarakat setelah berada di Timika," harap Pangdam.

Sejak Jumat (17/11), sebanyak 344 warga sipil non Papua telah dievakuasi dari beberapa kampung sekitar Tembagapura ke Timika.

Pada Senin petang, sebanyak 804 warga asli Papua dari Kampung Banti, Kimbeli dan Opitawak kembali dievakuasi ke Timika.

Saat ini mereka menempati Gedung Eme Neme Yauware yang disiapkan sebagai Posko pengungsian warga asal Distrik Tembagapura itu.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017