Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta yang  juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengingatkan para pemuda untuk meningkatkan jiwa nasionalisme sekaligus waspada terhadap kemungkinan intervensi asing.

"Banyak negara asing dan elemen asing yang berupaya melakukan intervensi untuk menguasai perekonomian Indonesia," kata Oesman Sapta saat menyampaikan materi Sosialisasi Empat Pilar pada acara Jambore HIPMI di Medan, seperti dikutip melalui siaran pers MPR RI yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dalam siaran pers MPR RI disebutkan, hadir sekitar 500 peserta dan aktivis Ormas pada acara tersebut.

Hadir juga pada acara tersebut, Pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI Zainut Tauhid Saadi, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma`ruf Cahyono, Sekretaris Jenderal DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto, serta Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi.

Menurut Oesman Sapta, negara dan elemen asing juga berupaya merusak nilai-nilai luhur Pancasila yang merupakan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

Indonesia, kata dia, memiliki empat konsensus dasar yakni Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Upaya penghancuran nilai-nilai luhur bangsa antara lain melalui narkoba," katanya.

Oesman Sapta menegaskan jika bangsa Indonesia memegang teguh nilai-nilai luhurnya, maka asing tidak akan mampu melakukan intervensi di Indonesia.

Bangsa Indonesia, terutama para pemuda, kata dia, agar memahami situasi terkini dan segera bangkit menjaga Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Oesman bercerita pada era perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, bangsa Indonesia, terutama para pemuda, berperang fisik melawan penjajah, yang kemudian dikenal sebagai pahlawan nasional.

Dengan semangat era perjuangan, kata dia, para pemuda saat ini, mestinya juga berjuang memakmurkan rakyat Indonesia.

"Generasi muda saat ini mestinya mencontoh semangat kerukunan, kebersamaan, dan tidak mempersoalkan SARA. Mereka kompak berjuang satu tujuan demi persatuan dan kesatuan Indonesia," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017