Bandung (ANTARA News) - Seluruh penumpang Kapal Feri Cepat Jetliner yang kandas dan menabrak kantor lama kesyahbandaran pada Kamis (23/11) telah dievakuasi oleh petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari.

"Pada pukul 17.10 WITA, kapal patroli KPLP KNP. 370 dan KNP. 50014 langsung melakukan evakuasi penumpang sebanyak 181 orang dalam keadaan selamat dan seluruh evakuasi selesai pada jam 19.30 WITA," kata Kepala KSOP Kendari M Israyadi dalam siaran pers.

Ia mengatakan otoritas pelabuhan langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Polres Kendari, Polair Polda Kendari dan Polsek Kawasan Pelabuhan untuk membantu proses evakuasi serta menyiapkan posko penanganan korban kandasnya kapal Jet Liner di KSOP Kendari.

Kapal Feri Cepat Jetliner rute Raha-Kendari kandas pukul 16.55 WITA pada posisi 03.58.473 Lintang Selatan 122.35.211 Bujur Timur.

Menurut Israyadi, kapal Roro milik PT Pelni yang dinakhodai oleh Capt. Herman Obrein itu membawa 181 penumpang dan 36 anak buah kapal.

Kapal itu kandas pukul 16.55 WITA dan menabrak Kantor lama KPLP yang berada di Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari Timur.

Akibatnya, haluan lambung kapal penyok dan tergores akibat benturan dengan bangunan. "Selain itu, bangunan Kantor lama KPLP mengalami rusak berat," kata Israyadi.

Ia mengatakan penyelidikan penyebab kecelakaan akan dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Kami fokus pada evakuasi penumpang dan penanganan kecelakaan. Untuk penyebab kecelakaan yang mengakibatkan kandasnya kapal dimaksud, sepenuhnya diserahkan ke KNKT yang saat ini dua orang tim KNKT sedang dalam perjalanan ke Kendari," kata Israyadi.

Pada Jumat pagi ini (24/11), kapal itu berhasil dikeluarkan dari tempatnya kandas menggunakan kapal Tug Boat Semar.

"Kapal sudah berlabuh di Teluk Kendari dan saat ini sedang dilakukan survey underwater oleh tim teknis PT Pelni serta diawasi langsung oleh Marine Inspector KSOP Kendari," katanya.


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017